Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pendekatan Non-destruktif Berbasis UPE (Ultrasonic Pulse Echo) untuk Deteksi Cacat Tulangan pada Beton Pracetak: Analisis Amplitudo dan B-Scan Agriva Amelia S; Indradi Wijatmiko; Ari Wibowo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2025): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerusakan beton pracetak yang kerap kali terjadi dalam sebuah struktur dapat membuat sebuah struktur mengalami kegagalan fungsinya. Untuk mencegah hal tersebut diperlukan adanya pemeliharaan dan pemeriksaan struktur beton secara rutin. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada beton adalah beban berlebih, kondisi lingkungan, dan kesalahan dalam perencanaan maupun pelaksanaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cacat tulangan pada beton pracetak menggunakan metode Ultrasonic Pulse Echo (UPE). Beton, sebagai material konstruksi utama, menghadapi tantangan berupa cacat seperti retakan, rongga, dan korosi yang dapat menurunkan kekuatannya. Dengan pertumbuhan infrastruktur di Indonesia, kebutuhan untuk evaluasi struktur yang efisien dan ekonomis semakin meningkat. Penelitian ini menggunakan benda uji beton bertulang yaitu dengan dimensi 35 cm x 45 cm x 22 cm.Terdapat 10 jenis benda uji pada penelitian ini berupa beton dengan selongsong dan tanpa selongsong, dimana terdapat perbedaan dari segi dimensi dan kondisi tiap tulangan seperti tulangan sehat, tulangan berkarat, dan tulangan yang menggunakan akrilik sebagai permodelan rongga. Pengujian menggunakan alat Schmidt Hammer untuk kuat tekan dan PUNDIT PL-200PE untuk UPE. Data dianalisis menggunakan perangkat lunak PL-Link untuk menentukan hasil yaitu scanning, waveform dan velocity. Hasil pengujian menunjukkan bahwa amplitudo pada benda uji dengan selongsong seng dan waterpath lebih rendah dibandingkan dengan tulangan sehat atau korosi. Sementara itu, benda uji tanpa selongsong seng menunjukkan perbedaan amplitudo yang tidak signifikan antara kondisi tulangan sehat dan korosi, sehingga memerlukan analisis lebih lanjut. Pada hasil B-scan, benda uji dengan selongsong seng memberikan visualisasi posisi tulangan yang lebih jelas dan terdefinisi. Sebaliknya, benda uji tanpa selongsong seng menghasilkan spektrum warna yang lebih menyebar, menyebabkan posisi tulangan sulit didefinisikan dan menunjukkan penurunan letak tulangan. Cacat berupa rongga atau korosi pada tulangan sulit diidentifikasi secara visual melalui pemindaian. Kata Kunci: UPE (Ultrasonic Pulse Echo), Beton Pracetak, Cacat Tulangan