Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PELAKSANAAN ONLINE SINGLE SUBMISSION (OSS) DALAM PELAYANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN SUMBAWA Nurhidayati, Sri; Bimantara, Daffa Febrian; Edrial, Edrial
Jurnal Kapita Selekta Administrasi Publik Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Kapita Selekta Administrasi Publik
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/kapitaselekta.v5i2.1846

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh undang undang cipta kerja pasal 350 ayat 2tentang dalam pelayanan perizinan berusaha, daerah membentuk unit pelayananterpadu satu pintu. Pelayanan perizinan berusaha wajib menggunakan sistemsecara elektronik sesuai standar yang ditentukan pemerintah pusat. Di DinasPenanaman modal dan perizinan terpadu satu pintu (DPMPTSP) sudahmenerapkan pelayanan secara online, namun masih ada beberapa masalah yangditemukan di masyarakat. Beberapa masyarakat masih belum bias mengoperasikan Online Single Submission (OSS). Tujuan penelitian ini adalah 1).Untuk mendeskripsikan Pelaksanaan Online Single Submission (OSS) DalamPelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Pada Dinas Penanaman Modal danPelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumbawa, 2).Untuk mengidentifikasifaktor penghambat Pelaksanaan Online Single Submission (OSS) DalamPelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Pada Dinas Penanaman Modal danPelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumbawa. Metode penelitian yangdigunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian inimenemukan bahwa di Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintumemiliki Kualitas SDM yang Kurang Optimal, Sarana dan Prasarana yangTerbatas dan keterbatasan anggaran. Pelayanan Online Single Submission (OSS)dalam pengurusan izin mendirikan bangunan (IMB) di Kabupaten Sumbawabelum berjalan optimal. Kendala utama yang dihadapi masyarakat dalahminimnya pemahaman teknologi, yang membuat sebagian besar warga masih membutuhkan bantuan langsung dari petugas di kantor dinas. Meski layanan tatap muka tersedia, keterbatasan jumlah dan pengetahuan petugas dalammenggunakan sistem OSS. Masyarakat berharap ada perbaikan berupa panduanyang lebih mudah diakses, penguatan infrastruktur jaringan, dan peningkatanpelatihan untuk petugas. Optimalisasi ini diharapkan dapat memperlancarpelayanan OSS sehingga lebih efektif dan efisien bagi seluruh lapisanmasyarakat.