Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN BABY BLUES PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2024 RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT AND BABY BLUES INCIDENCE IN POST-POST MOTHERS IN THE WORK AREA OF Adhiestya, Della; Hapisah, Hapisah; Kristiana, Efi
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 3 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v10i3.9937

Abstract

Baby blues ditandai dengan perasaan sedih, menangis, mudah tersinggung, emosi labil, serta gangguan nafsu makan. Studi pendahuluan pada 20–23 Agustus 2024 terhadap enam ibu nifas di Puskesmas Perawatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, menunjukkan bahwa empat di antaranya mengalami gejala baby blues. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan keluarga dengan kejadian baby blues pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Simpang Empat tahun 2024. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional pada 58 ibu nifas usia 2–14 hari postpartum yang dipilih menggunakan teknik incidental sampling. Variabel independen adalah dukungan keluarga, sedangkan variabel dependen adalah kejadian baby blues. Data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, dan observasi, kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara dukungan keluarga dengan kejadian baby blues pada ibu nifas, dengan nilai ρ-value = 0,000 (α ≤ 0,05). Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa dukungan keluarga berperan penting dalam mengurangi risiko baby blues pada ibu nifas, di mana dukungan emosional dan instrumental dari keluarga dapat membantu ibu menghadapi masa postpartum dengan lebih baik. Kata Kunci: baby blues, dukungan keluarga, ibu nifas, postpartum Baby blues are characterized by feelings of sadness, crying, irritability, emotional instability, and appetite disturbances. A preliminary study conducted from August 20–23, 2024, on six postpartum mothers at the Simpang Empat Care Health Center, Tanah Bumbu Regency, found that four of them experienced baby blues symptoms. This study aims to analyze the relationship between family support and the incidence of baby blues among postpartum mothers in the working area of the Simpang Empat Care Health Center in 2024. The research employs a quantitative approach with a cross-sectional design, involving 58 postpartum mothers aged 2–14 days, selected using the incidental sampling technique. The independent variable is family support, while the dependent variable is the incidence of baby blues. Data were collected through questionnaires, interviews, and observations and analyzed using the chi-square test. The results indicate a significant relationship between family support and the incidence of baby blues in postpartum mothers, with a p-value of 0.000 (α ≤ 0.05). The study concludes that family support plays a crucial role in reducing the risk of baby blues among postpartum mothers, as emotional and instrumental support from the family can help mothers navigate the postpartum period more effectively.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN BABY BLUES PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2024 Adhiestya, Della; Hapisah, Hapisah; Kristiana, Efi; Kirana, Rita
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 12 No. 3 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v12i3.11005

Abstract

Baby blues adalah kondisi psikologis yang kerap dialami oleh ibu nifas, ditandai dengan rasa sedih, menangis, mudah tersinggung, dan gangguan pola makan. Penelitian berikut berfungsi demi mengevaluasi korelasi antara bentuk support keluarga terhadap kejadian baby blues yang menimpa ibu nifas pada wilayah kerja Puskesmas Perawatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, pada tahun 2024. Penelitian memanfaatkan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional dan melibatkan 58 ibu nifas berusia 2–14 hari pascapersalinan yang dipilih melalui teknik accidental sampling. Variabel bebas adalah dukungan keluarga, sedangkan variabel terikatnya adalah kejadian baby blues. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji chi-square. Hasil menunjukkan bahwa 32,8% ibu nifas di wilayah penelitian mengalami baby blues, dengan nilai ρ-value = 0,000 (α ≤ 0,05), yang mengindikasikan korelasi yang berarti antara bentuk support keluarga dan peristiwa baby blues. Dukungan emosional dan instrumental dari keluarga terbukti memiliki peran penting dalam membantu ibu melewati masa nifas dengan lebih baik. Baby blues is a psychological condition commonly experienced by postpartum mothers, characterized by feelings of sadness, frequent crying, irritability, and disruptions in appetite. This study explores the correlation between family support and the occurrence of baby blues among postpartum mothers in the working area of Puskesmas Perawatan Simpang Empat, Tanah Bumbu Regency, in 2024. Utilizing a quantitative approach with a cross-sectional design, the research involved 58 postpartum mothers, aged 2–14 days, selected through an accidental sampling method. The independent variable was family support, while the dependent variable was the occurrence of baby blues. Data were gathered using questionnaires and analyzed through the chi-square test. The findings revealed that 32.8% of postpartum women in the study area experienced baby blues, with a ρ-value = 0.000 (α ≤ 0.05), indicating a significant relationship between family support and the incidence of baby blues. The study underscores the critical role of family support, particularly emotional and instrumental assistance, in helping postpartum mothers navigate the challenges of the postpartum period more effectively.