Ibu yang akan melahirkan sering mengalami nyeri persalinan kala 1 fase aktif. Nyeri menjadi lebih parah pada pembukaan empat hingga sepuluh. Karena pembukaan dan penipisan serviks, rasa tidak nyaman dimulai di bagian bawah perut. Untuk mengurangi rasa nyeri persalinan, terdapat pendekatan non-farmakologis menggunakan teknik relaksasi seperti relaksasi napas dalam, relaksasi otot, masase, musik, atau aromaterapi. Metode nonfarmakologis yang bisa mengurangi rasa nyeri saat persalinan ialah menggunakan teknik relaksasi pernapasan dalam. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pengaruh Teknik Relaksasi Napas Dalam Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif. Metode: Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain pretest posttest satu kelompok untuk mengukur intensitas nyeri persalinan kala I. Populasi penelitian terdiri dari semua ibu bersalin kala I fase aktif di ruang bersalin RSUD Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, dengan jumlah sampel sebanyak orang, menggunakan metode purposive sampling. Penelitian dilakukan dari Februari hingga Mei 2024. Data dikumpulkan menggunakan lembar skala nyeri NRS yang mencakup angka/numerik 0-10, diukur sebelum dan sesudah penerapan teknik pernapasan dalam. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil: Hasil uji statistik Wilcoxon yang dilakukan untuk melihat hubungan antara tingkat nyeri sebelum dan sesudah intervensi pada 25 responden menunjukkan hasil yang signifikan. Nilai p-value 0.000 mengindikasikan adanya perubahan yang sangat signifikan dalam tingkat nyeri yang dirasakan sebelum dan sesudah intervensi, Sebelum intervensi, mayoritas responden mengalami nyeri dengan intensitas yang bervariasi antara nyeri ringan, sedang, dan berat. Namun, setelah intervensi, tingkat nyeri menurun secara drastis, dan sebagian besar responden melaporkan penurunan intensitas nyeri. Kesimpulan: Terdapat Pengaruh Teknik Relaksasi Napas Dalam Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif. Intervensi yang diterapkan berhasil menurunkan tingkat nyeri secara signifikan, dengan sebagian besar responden mengalami perbaikan yang substansial.