Laboratorium merupakan ruangan baik tertutup maupun terbuka yang dirancang sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan aktivitas yang berkaitan dengan fungsi-fungsi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam pemanfaatan laboratorium berjalan dengan baik, maka laboratorium tersebut harus dikelola dengan baik, dan pengelolaan laboratorium yang baik harus didukung dengan manajemen laboratorium yang baik juga. Mutu pembelajaran merupakan suatu aktifitas mengajar yang diperlakukan oleh pendidik dan peserta didik didalam kelas, laboratorium, bengkel kerja, atau kancah belajar lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan manajemen laboratorium. Penelitian mengunakan metode penelitian kualitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa tahapan dalam manajemen laboratorium untuk meningkatkan mutu pembelajaran di SMA Asy-Syafi’iyah Internasional Medan. Pada tahap perencanaan meliputi penentuan dan pengadaan alat dan bahan, penggunanaan laboratorium, kemudian penyusunan program kerja dan yang terakhir yaitu penentuan sumber daya manusia yang terlibat di laboratorium. Tahapan pengorganisasian meliputi pembagian tugas yang jelas bagi para personil petugas di laboratorium, kemudian penjadwalan praktikum di laboratorium. Tata tertib agar proses kegiatan praktikum di laboratorium berjalan dengan efektif dan efisien. Tahapan pengadministrasian meliputi daftar hadir praktikum, buku inventaris, kartu peminjaman alat dan bahan, buku harian praktikum, kartu alat atau bahan yang rusak, dan buku rekap kegiatan praktikum bulanan. Tahapan pendanaan yaitu pembiayaan untuk seluruh kegiatan laboratorium bersumber dari anggaran SMA Asy-Syafi’iyah Internasional Medan yang berupa biaya praktikum peserta didik per bulannya. Faktor pendukung manajemen laboratorium untuk meningkatkan mutu pembelajaran di SMA Asy-Syafi’iyah Internasional Medan diantaranya alat dan bahan yang sangat memadai dan menunjang untuk proses praktikum. Sedangkan faktor penghambat diantaranya zat banyak yang kadaluarsa, sehingga memperhambat dalam proses praktikum. Adapun solusi terhadap hambatan dalam manajemen laboratorium untuk meningkatkan mutu pembelajaran yaitu perlu adanya evaluasi setiap semester dalam pengelolaan laboratorium.