Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Pendidikan Agama Islam Salman, Salman; Zulmi, Fadli; Budio, Sesra; Bais, Abdul; Aulia, Najmo
Jurnal Al-Karim : Jurnal Pendidikan, Psikologi dan Studi Islam Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal Al Karim Edisi September 2024
Publisher : STAI YAPTIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada dasarnya, setiap siswa memiliki keunikan. Keunikan itulah yang membuatnya beragam sehingga antara siswa yang satu dan yang lainnya tidak sama. Sebagai seorang guru, sudah seharusnya memahami dan menghargai keberagaman siswanya. Guru juga harus dapat memberikan pembelajaran yang tepat agar kebutuhan belajar siswa dapat terpenuhi serta potensi yang dimiliki oleh siswa dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, yaitu dengan menerapkan pembelajaran berdeferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap siswa. Strategi pembelajaran berdeferensiasi, meliputi diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Lebih lanjut, kebutuhan belajar siswa, yang mencakup kesiapan belajar siswa, minat siswa, dan profil belajar siswa. Pemetaan kebutuhan belajar siswa sangat penting dilakukan dalam menerapkan pembelajaran berdeferensiasi sehingga guru dapat menggunakan strategi diferensiasi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa dan mengoptimalkan potensinya.
Ritual Upa Upa Tondi Mandailing: Jejak Kultural dan Kritik Teologis Islam Bais, Abdul; Abbas, Mardhiah
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 25 No. 1 (2025): Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/islamika.v25i1.5642

Abstract

Upa Upa Tondi is a cultural tradition that is still preserved by Mandailing ethnic communities, but its suitability with Islamic aqidah needs to be reviewed. This tradition is believed to contain elements of spiritual support, but potentially contains values that are contrary to the principle of tawhid. The purpose of this study is to examine the meaning and implementation of the tradition and critically analyze it from the perspective of Islamic aqidah in order to find a balance point between cultural preservation and purity of faith. The research uses a qualitative method with a social theology approach, collecting data through observation and interviews with traditional and religious figures. The findings show that this tradition contains positive social values such as solidarity, empathy, and communal care. However, from an Islamic theological perspective, this practice requires critical evaluation to ensure it does not deviate from the principle of tawhid, especially regarding beliefs in spiritual elements not based on Islamic teachings. Therefore, a wise and educational approach is needed so that this tradition can continue to be preserved within the framework of pure Islamic values.