Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analysis of Community Behavior in Banyumas Regency During the 2021 Covid-19 Emergency PPKM Period Maulidina, Listia Ayu; Tantowi, Ayesha Liz; Lalita, Rif’at Helsa; Khanza A.P, Regita Octovionanda; Hafizha, Aulia; Hafi Manaf, Safwan; Sakti, Bagas Nurbaya; Ramadhani, Amalia Nur
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 9, No 1 (2025): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan) (Januari)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v9i1.7875

Abstract

The COVID-19 pandemic forces the public to follow health protocols to prevent the virus from spreading. Compliance with these protocols is influenced by factors such as education level and gender. This study aims to analyze the relationship between education level and gender with compliance to health protocols in Banyumas Regency during the COVID-19 Emergency Community Activity Restrictions (PPKM in bahasa) period. The research data was sourced from a survey by the Central Bureau of Statistics (BPS in bahasa) on health protocol compliance in Indonesia The study uses a descriptive quantitative method, where data was analyzed to examine the relationship between education, gender, and compliance. The results show a significant difference in compliance between males and females, with females being more compliant. Respondents with higher education levels also showed better compliance than those with lower education levels. This means that education and gender influence people's compliance in following health protocols. This finding is expected to help the government formulate policies to increase public compliance during the pandemic.
Gentrifikasi dan Ketimpangan Sosial di Kelurahan Pabuwaran, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Rizkidarajat, Wiman; Nabilla Arifputri, Aiza; Ariyanti, Margi; Hanny Puspitaningtyas, Isna; Hafizha, Aulia
Jurnal Ilmu Sosial Humaniora Indonesia Vol 4 No 1 (2024): JISHI - Juni 2024
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jishi.137

Abstract

Studi mengenai fenomena sosial bernama gentrifikasi di Kabupaten Banyumas belum banyak dilakukan. Sedangkan, pada kenyataannya fenomena gentrifikasi semakin banyak ditemukan di ibukota Kabupaten Banyumas, Purwokerto sejak tahun 2013 melalui wacana desa wisata dan pembangunan fisik besar-besaran di wilayah utara daerah tersebut. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai fenomena gentrifikasi beserta efek buruknya bagi wilayah yang mengalami fenomena tersebut. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data berupa hasil wawancara dengan 2 pengurus Rukun Tetangga (RT) kelurahan Pabuwaran, 4 tempat makan yang berdiri di wilayah utara kelurahan Pabuwaran yang merupakan bagian dari wilayah administratif kecamatan Purwokerto Utara dan 10 informan warga kelurahan Pabuwaran yang bekerja serabutan pada masing-masing tempat makan tersebut. Data dikumpulkan mulai bulan Januari sampai Maret 2024 dan diolah serta ditranskrip mulai bulan April hingga Mei 2024. Hasil dari artikel ini adalah ditemukannya bentuk gentrifikasi di kelurahan Pabuwaran dalam bentuk pelepasan lahan pertanian aktif. Pelepasan lahan pertanian aktif tersebut dialihgunakan menjadi tempat makan milik perorangan. Pengalihgunaan tersebut kemudian mendorong munculnya ketimpangan sosial akibat gentrifikasi. Ketimpangan sosial tersebut hadir dalam bentuk pembangunan fisik yang mengedepankan paham developmentalisme, perebutan ruang dalam bentuk asumsi identitas ruang yang lekat dengan satu kelas sosial tertentu, dan ketidakmerataan ketersediaan lapangan pekerjaan dalam bentuk pemisahan antara lapangan pekerjaan untuk tenaga terlatih dan tenaga serabutan.