Background: Anemia is still one of the major public health challenges in various parts of the world. The latest data from the World Health Organization (WHO) in 2019 shows that the prevalence of anemia in women of childbearing age (15-49 years) reaches 29.9% globally. According to MTS At-Taqwa field data, 3 out of 5 adolescent girls do not know how to prevent anemia. Anemia can increase the risk of fatigue, impaired cognitive function, and other serious health problems if not treated properly. Video media is a special interest for the 4.0 generation who like to use advanced technology, especially videos that feature funny and unique characters. In addition, print media such as leaflets are also one of the effective media used for education. Objective: This study aims to distinguish education through animated video media and leaflets on knowledge about the prevention of anaemia in adolescent girls at MTS At-Taqwa Samarinda. Method: The research design used was Quasi Experimental with Two Group Pre-Test Post-Test design. The sample in this study was 64 MTS At-Taqwa students who were taken in total sampling. Results: The results of the study found that there was a difference in education using animation video media before and after the intervention with a p-value of 0.000 < 0.05. Using a leaflet with a p-value of 0.003 < 0.05. In the Mann-Whitney U test, a p-value of 0.002 < 0.05 was obtained, which means that there is a significant difference between the animation video media and the leaflet. Conclusion: Animated video media is more effective than leaflets, so it is hoped that research sites can use animated videos to increase knowledge. Latar Belakang: Anemia masih merupakan salah satu tantangan kesehatan masyarakat yang besar di berbagai belahan dunia. Data terbaru dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2019 menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada wanita usia subur (15-49 tahun) mencapai 29,9% secara global. Menurut data lapangan MTS At-Taqwa, 3 dari 5 remaja putri kurang mengetahui bagaimana cara mencegah anemia. Anemia dapat meningkatkan risiko kelelahan, gangguan fungsi kognitif, dan masalah kesehatan serius lainnya jika tidak ditangani dengan baik. Media video menjadi minat khusus bagi generasi 4.0 yang gemar menggunakan teknologi canggih, terutama video yang menampilkan karakter lucu dan unik. Selain itu media cetak seperti leaflet juga menjadi salah satu media yang efektif digunakan untuk edukasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk Perbedaan Edukasi Melalui Media Video Animasi dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Tentang Pencegahan Anemia Pada Remaja Putri di MTS At-Taqwa Samarinda. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperiment dengan Two Group Ptre-Test Post-Test design. Sampel pada penelitian ini sejumlah 64 siswa MTS At-Taqwa yang diambil secara total sampling. Hasil: Hasil penelitian didapatkan adanya perbedaan edukasi menggunakan media video animasi sebelum dan sesudah intervensi dengan nilai p-value 0.000 ˂ 0.05. Menggunakan leaflet dengan nilai p-value 0.003 ˂ 0.05. Pada uji Man Whitney U didapatkan p-value 0.002 ˂ 0.05 yang berarti adanya perbedaan signifikan media video animasi dengan leaflet. Kesimpulan: Media video animasi lebih efektif dibanding dengan leaflet maka diharapkan tempat penelitian dapat menggunakan video animasi untuk meningkatkan pengetahuan.