Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Tentang Perilaku Pasien Kanker Payudara dalam Implementasi Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan dengan Telemedicine di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan Asiam, Irene Nur Amelia; Larasaty, Nurina Dyah; Suyoto, Toto
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 7 (2024): Transformasi Teknologi Menuju Indonesia Sehat dan Pencapaian Sustainable Development G
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telemedicine mempermudah pelayanan kesehatan jarak jauh, termasuk teleoncology untuk pasien kankerpayudara di Jawa Tengah. Meski regulasi WHO dan Permenkes No 20 Tahun 2019 mendukung adanyalayanan tersebut, namun keterbatasan keterampilan digital dan infrastruktur, serta minimnya sosialisasikebijakan, menghambat optimalisasi. Penelitian ini mengeksplorasi perilaku pasien kanker payudara dalammemanfaatkan telemedicine dan pemahaman mereka tentang perlindungan hukum. Layanan SANTRI (SiapAntar Obat Tanpa Antri) merupakan telemedicine yang ada di RSUD Kraton dan menawarkan solusi dalammeningkatkan aksetabilitas dengan mengurangi waktu antrean untuk pengambilan obat. Tujuan penelitianini menggambarkan faktor predisposing, seperti pengetahuan dan sikap pasien kanker payudara terhadaptelemedicine, faktor enabling yang mencakup akses internet dan aplikasi layanan, serta faktor reinforcingyang melibatkan peran tenaga kesehatan dalam mendukung pemanfaatan telemedicine. Metode Penelitianini bersifat kualitatif, menggunakan wawancara mendalam dengan pasien kanker payudara, staf RSUD, dankeluarga. Data dikumpulkan secara triangulasi dan dianalisis secara induktif, menekankan makna dangeneralisasi hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pasien kanker tentangtelemedicine di RSUD Kraton sangat baik, namun pengetahuan mengenai kebijakannya masih kurang baik,sikap pasien terhadap adanya layanan telemedicine baik dengan adanya layanan telemedicine bisa menjadisolusi yang efektif serta memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pasien karena bisa mengefisiensiwaktu, tenaga, dan biaya. Hambatannya yaitu saat ada pasien lansia yang gaptek dan kurang memadai darisegi sarana prasarana serta peran tenaga kesehatan yang masih minim sosialisasi kepada pasien secaralangsung. Kesimpulan: informan memahami telemedicine sebagai layanan online yang efisien, namunsebagian besar tidak memahami kebijakan tersebut. Mereka menyadari hak pasien untuk mengajukangugatan dan menganggap akses internet sudah memadai, meski kendala teknis masih ada. Layanan antarobat di RSUD Kraton dinilai bermanfaat, namun sosialisasi aplikasi SANTRI melalui media sosialdianggap masih kurang. Kata kunci: Kebijakan, stelemedicine, kanker payudara, layanan kesehatan