Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemberdayaan Keluarga dalam Upaya Deteksi Dini Masalah Kesehatan Mental pada Ibu Nifas Mirong, Ignasensia Dua; Anggaraeningsih, Ni Luh Made Diah Putri; Yurissetiowaty, Yurissetiowaty
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 4 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i4.5287

Abstract

Ibu postpartum merupakan kelompok yang rentan terkena masalah kesehatan mental karena perubahan yang dialami pada berbagai tahapan sejak kehamilan sampai persalinan. Masalah kesehatan mental pada ibu postpartum sangat berdampak bagi kesejahteraan ibu, anak, ataupun keluarga. Perubahan biologis dan psikologis selama persalinan bisa memicu gangguan mental ibu, mulai dari baby blues, depresi postpartum, hingga psikosis postpartum. Kondisi ini biasanya terjadi pada 4 minggu sampai 6 bulan postpartum. Prevalensi psikosis postpartum memang kecil, rata-rata kurang dari 1%, namun dampaknya nyata bagi kehidupan ibu, bayi, anak yang lain, suami, hingga keluarga. Data Riskesdas tahun 2015, prevalensi gangguan kecemasan dan depresi sebesar 6% dari populasi yang berumur >15 tahun. Tahun 2018, prevalensi gangguan mental seperti depresi dan kecemasan postpartum tercatat sebanyak 22,4%. Jika persalinan di Indonesia berkisar 4,5–5 juta per tahun, maka diperkirakan ada 675.000 – 1 juta ibu yang mengalami depresi postpartum. Sekitar 50-70% ibu nifas di seluruh Indonesia mengalami stress psikologis postpartum. Masalah kesehatan mental yang ringan mungkin akan mudah disembuhkan, tetapi jika tidak ditangani dengan tepat atau dibiarkan, maka bisa berkembang menjadi berat sehingga perlu dilakukan skrining dan deteksi dini untuk mencegah dan menangani lebih dini risiko gangguan mental pada ibu nifas di Desa penfui Timur.