Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana konstruksi narasi media mengenai Pemilu Presiden 2024 mempengaruhi persepsi mahasiswa Universitas Madura. Dengan menggunakan pendekatan analisis wacana kritis, penelitian ini mengeksplorasi strategi media, seperti framing dan priming, yang digunakan dalam menyampaikan isu-isu politik. Temuan menunjukkan bahwa media memiliki peran signifikan dalam membingkai persepsi mahasiswa terhadap pemilu, yang dipengaruhi oleh tingkat literasi media mereka. Mahasiswa dengan literasi media yang tinggi cenderung lebih kritis terhadap narasi media dan lebih mampu menolak atau memodifikasi informasi yang diterima. Implikasi penelitian ini mencakup pentingnya pengembangan program literasi media yang lebih komprehensif di perguruan tinggi, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengevaluasi informasi secara kritis. Selain itu, integrasi literasi media dalam pendidikan politik dianggap sebagai langkah strategis untuk membentuk generasi yang lebih sadar informasi dan aktif dalam proses demokrasi. Rekomendasi lebih lanjut mencakup penelitian tambahan yang melibatkan populasi mahasiswa yang lebih luas serta pengembangan intervensi pendidikan yang fokus pada peningkatan keterampilan berpikir kritis dalam konteks politik dan media. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman hubungan antara media, politik, dan persepsi mahasiswa.