Kecemasan merupakan kondisi psikologis yang ditandai dengan rasa takut dan khawatir yang berhubungan dengan tekanan dan ketidakpastian, sedangkan psychological well-being meliputi enam dimensi utama: penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup, dan pertumbuhan pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kecemasan dengan psychological well-being pada narapidana wanita di Lapas Kelas IIB Kota Kupang. Kecemasan merupakan kondisi psikologis yang ditandai dengan rasa takut dan khawatir yang berhubungan dengan tekanan dan ketidakpastian, sedangkan kesejahteraan psikologis meliputi dimensi penerimaan diri, hubungan positif, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup, dan pertumbuhan pribadi. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan total sampling seluruh warga binaan sebanyak 77 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, dan analisis menggunakan korelasi Spearman’s rho untuk menguji hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang lemah namun signifikan antara kecemasan dan kesejahteraan psikologis dengan koefisien korelasi 0,237 dan nilai signifikansi 0,038 (p<0,05). Temuan ini mengindikasikan bahwa narapidana bisa memiliki kesejahteraan psikologis yang tetap baik meskipun mengalami kecemasan dalam menjalani masa tahanan, yang dipengaruhi oleh mekanisme penyesuaian diri, dukungan sosial, dan pembinaan di lapas. Studi ini menegaskan bahwa aspek psikologis seperti pertumbuhan pribadi dan tujuan hidup berperan penting dalam menjaga kesejahteraan psikologis narapidana di tengah tekanan dan kecemasan yang ada.