Kinerja pegawai di sektor pemerintahan Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk rendahnya produktivitas dan kurangnya inovasi dalam pelayanan publik. Survei nasional menunjukkan bahwa hanya 65% aparatur sipil negara yang memiliki kinerja memuaskan, sementara 35% lainnya memerlukan peningkatan signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mamasa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui survei terstruktur terhadap 59 pegawai dari populasi 75 pegawai dengan menggunakan kuesioner skala Likert. Variabel kepemimpinan transformasional diukur melalui empat dimensi: idealistik, kepercayaan, motivasi inspirasional, dan stimulasi intelektual, sedangkan kinerja pegawai diukur melalui produktivitas, kualitas kerja, kepuasan kerja, dan motivasi kerja. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki korelasi positif yang signifikan terhadap kinerja pegawai dengan nilai R² sebesar 50,7% dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, yang menyoroti peran penting pemimpin dalam meningkatkan motivasi, komitmen, dan kinerja pegawai di lingkungan Kementerian Agama. Temuan ini memberikan kontribusi teoretis dalam pengembangan model kepemimpinan di sektor publik dan secara praktis dapat dijadikan acuan pengembangan program pelatihan kepemimpinan serta evaluasi kinerja yang lebih efektif dalam konteks organisasi pemerintahan daerah.