Intensified utilization of scad fish and frequent catches of immature fish have disrupted the recruitment of young fish in the wild. This study aims to analyze the length-weight relationship and growth patterns of scad fish. Data were collected at the Fish Auction Place (FAP) of Waai Port, Central Maluku, from February to April 2024. Scad fish samples were measured for length and weight and analyzed using linear regression and multiple analysis to determine the length-weight relationship, with Von Bertalanffy analysis used to examine growth patterns. The study found a coefficient value (b) of 2.6017, indicating that the fish's length growth is faster than its weight increase, showing negatively allometric growth. The growth coefficient (K) is 0.061613 per year, with an asymptotic length of 37.44 cm. The (t0) value, indicating the age when fish length is close to zero, is 0.43 years. These findings suggest that scad fish from this population grow more in length than in weight. This has implications for fisheries management, which must regulate scad fish capture and utilization to prevent disrupting the recruitment and growth of young fish populations. Sustainable management practices are essential to maintain scad fish stocks and the balance of aquatic ecosystems in the region. ABSTRAK Peningkatan upaya pemanfaatan ikan layang yang intensif dan hasil tangkapannya lebih sering terdiri dari ikan-ikan yang belum mencapai ukuran matang gonad pertama kali, menyebabkan terganggunya proses rekruitmen ikan-ikan muda di alam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan panjang-berat serta pola pertumbuhan ikan layang dari populasi tersebut. Pengumpulan data dilakukan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Waai, Maluku Tengah, selama periode Februari hingga April 2024. Sampel ikan layang yang didaratkan diukur panjang dan beratnya, kemudian dianalisis menggunakan metode regresi linier serta analisis berganda untuk mengkaji hubungan panjang-berat, serta menggunakan analisis Von Bertalanffy untuk memeriksa pola pertumbuhan ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien (b) sebesar 2,6017, yang mengindikasikan pertumbuhan panjang ikan lebih cepat dibandingkan dengan pertambahan beratnya atau pertumbuhan alometrik negatif. Selain itu, ditemukan bahwa koefisien pertumbuhan (K) adalah 0,061613 per tahun dengan panjang asimtotik mencapai 37,44 cm. Nilai (t0), yang menunjukkan usia pada saat panjang ikan mendekati nol, adalah 0,43 tahun. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa ikan layang dari populasi yang diteliti mengalami pertumbuhan panjang yang lebih dominan dibandingkan dengan peningkatan beratnya. Kondisi ini dapat berdampak pada strategi manajemen perikanan yang perlu memperhatikan pengaturan penangkapan dan pemanfaatan ikan layang agar tidak mengganggu proses rekruitmen dan pertumbuhan populasi ikan muda di alam. Pengelolaan yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk memastikan kelestarian stok ikan layang serta keseimbangan ekosistem perairan di wilayah tersebut. Kata Kunci: Ikan layang, perairan Waai, alometrik, von Bertalanffy, pengelolaan.