Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

LATIHAN TIME WORKS, LEADERSHIP, DAN PROBLEM SOLVING PADA GURU SEKOLAH MENENGAH DI KECAMATAN KLARI, KARAWANG. Siti Rochanah; Muhamad Fadholi; Abrar Adzkia Ahmad; Putri Novira Ariyanti
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract This community service will be conducted in the Klari district of Karawang. The focus of this community service activity is training to improve the competencies of time management, leadership, and problem-solving among secondary school teachers in the Klari district of Karawang. This activity is considered important because through this activity, the problem of suboptimal success in teacher development programs can be addressed. The target of this activity is teachers at secondary schools in the Klari district of Karawang. The activity will be carried out over two meetings. The purpose and output of this activity are for training participants to have knowledge and skills in time management, leadership, and problem-solving. Keywords: time work, leadership, problem solving Abstrak Pengabdian ini akan dilaksanakan di wilayah Klari, Karawang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini memfokuskan pada pelatihan peningkatan kompetensi manajemen waktu, kepemimpinan, dan pemecahan masalah pada guru sekolah menengah di wilayah Klari, Karawang. Kegiatan ini dipandang penting karena melalui kegiatan ini, permasalahan belum maksimalnya keberhasilan program pembinaan guru dapat teratasi. Sasaran dari kegiatan ini adalah para guru pada sekolah menengah di wilayah Klari, Karawang. Pelaksanaan kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua kali pertemuan. Adapun tujuan dan luaran dari kegiatan ini adalah peserta pelatihan dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen waktu, kepemimpinan, dan pemecahan masalah. Kata Kunci: waktu kerja, kepemimpinan, pemecahan masalah
PELATIHAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU SERI : PENINGKATAN KEMAMPUAN SELF REGULATED LEARNING DALAM MENDUKUNG KEMANDIRIAN BELAJAR GURU Siti Zulaikha; Siti Rochanah; Muhamad Fadholi; Putri Novira Ariyanti; Titania Susandri
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Professional Development Training (PDT) plays an important role in improving teacher competence and the overall quality of education. This article investigates a research study that focuses on improving self-directed learning (SRL) skills through practice-based training in the field. The research adopted a qualitative methodology, collecting data while conducting SRL training sessions with teachers from various backgrounds. The research findings revealed notable improvements in teachers' SRL skills due to the practice-based training. Participants in the training showed progress in self-control, educational planning, and improved self-assessment abilities. These results highlight the efficacy of practice-based training in fostering teachers' autonomy in learning, thereby promoting continuous professional growth. The article suggests the integration of this training approach into the CLA curriculum to mould resilient and adaptable educators in navigating the ever-evolving educational landscape. Keywords: Continuing Professional Development (CPD), Self-Regulated Learning (SRL), Teacher Learning Independence Abstrak Pelatihan Pengembangan Profesional (PKB) memainkan peran penting dalam meningkatkan kompetensi guru dan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Artikel ini menyelidiki studi penelitian yang berfokus pada peningkatan keterampilan belajar mandiri (SRL) melalui pelatihan berbasis praktik di lapangan. Penelitian ini mengadopsi metodologi kualitatif, mengumpulkan data sambil melakukan sesi pelatihan SRL dengan guru dari berbagai latar belakang. Temuan penelitian mengungkapkan peningkatan penting dalam keterampilan SRL guru karena pelatihan berbasis praktik. Peserta dalam pelatihan menunjukkan kemajuan dalam pengendalian diri, perencanaan pendidikan, dan peningkatan kemampuan penilaian diri. Hasil ini menyoroti kemanjuran pelatihan berbasis praktik dalam menumbuhkan otonomi guru dalam belajar, sehingga mendorong pertumbuhan profesional yang berkelanjutan. Artikel tersebut menyarankan integrasi pendekatan pelatihan ini ke dalam kurikulum CLA untuk membentuk pendidik yang tangguh dan mudah beradaptasi dalam menavigasi lanskap pendidikan yang terus berkemban Kata Kunci: Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), Self-Regulated Learning (SRL), Kemandirian Belajar Guru
KOLABORASI PERGURUAN TINGGI DAN SEKOLAH: MENGATASI KETERBATASAN PEMBELAJARAN MELALUI PROGRAM PELATIHAN KREATIF DAN INOVATIF Muhamad Fadholi; Rugaiyah; Siti Zulaikha
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Keterbatasan sumber daya di sekolah dasar seringkali menjadi penghalang dalam penerapan pembelajaran inovatif yang sesuai dengan tuntutan abad ke-21. Artikel ini memaparkan hasil dari program pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk mengatasi tantangan tersebut melalui kolaborasi strategis antara perguruan tinggi dan sekolah mitra, SDN Karanganyar 02. Menggunakan metode partisipatif, program bertajuk “SIAP (Smart, Inspiring, Active, Positive)” ini diimplementasikan secara sistematis melalui serangkaian kegiatan yang mencakup Focus Group Discussion (FGD), workshop, dan pendampingan intensif. Fokus utama program adalah peningkatan kapasitas guru dan siswa dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran melalui pelatihan pembuatan media ajar interaktif menggunakan aplikasi Canva. Puncak dari program ini adalah penyelenggaraan "SIAP Creativity Day" yang menjadi wadah bagi siswa untuk menampilkan karya kreatif mereka. Evaluasi program dilakukan melalui observasi, wawancara, serta survei kepuasan. Hasil program menunjukkan peningkatan signifikan pada keterampilan digital guru dan siswa, serta tingginya antusiasme dan motivasi belajar siswa. Selain itu, data survei menunjukkan tingkat kepuasan peserta yang sangat tinggi (mencapai 100%) terhadap aspek komunikasi, kenyamanan tempat, dan kebermanfaatan program secara keseluruhan. Program ini membuktikan bahwa sinergi antara akademisi dan praktisi pendidikan merupakan solusi efektif untuk memberdayakan sekolah dan dapat menjadi model praktik baik untuk direplikasi dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dasar. Abstract Resource limitations in elementary schools often hinder the implementation of innovative learning required for the 21st century. This article describes a community service program aimed at overcoming this challenge through a strategic collaboration between a university and a partner school, SDN Karanganyar 02. Using a participatory method, the program, titled "SIAP (Smart, Inspiring, Active, Positive)," was systematically implemented through a series of activities, including Focus Group Discussions (FGD), workshops, and intensive mentoring. The program's main focus was on building the capacity of teachers and students in utilizing learning technology, specifically through training on creating interactive teaching media using the Canva application. The culmination of the program was the "SIAP Creativity Day," which provided a platform for students to showcase their creative work. Program evaluation was conducted through observation, interviews, and satisfaction surveys. The results indicated a significant improvement in the digital skills of teachers and students, as well as high levels of student enthusiasm and motivation. Furthermore, survey data revealed a very high level of participant satisfaction with communication, venue comfort, and the overall benefits of the program. This program demonstrates that synergy between academics and education practitioners is an effective solution for empowering schools and can serve as a replicable best practice model to improve the quality of primary education.