Elliza, Sri
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TRADISI NYIRIH: STUDI KASUS PADA KOMUNITAS SUKU DAYAK DESA DI KECAMATAN KELAM PERMAI KALIMANTAN BARAT Elliza, Sri; Fitriyati, Fitriyati; Wardhani, Hilda Aqua Kusuma
Edumedia : Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 8 No 2 (2024): Edumedia: Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Kapuas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/edumedia.v8i2.1306

Abstract

Kebiasaan menyirih di Indonesia merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh berbagai suku, salah satunya adalah suku Dayak Desa di Kalimantan Barat. Kepercayaan bahwa menyirih dapat menghindari penyakit gigi dan mulut serta dapat mengobati gigi yang sakit serta nafas yang tidak sedap telah mendarah daging diantara para penggunanya. Kebiasaan menyirih memiliki pengaruh terhadap tidak dirawatnya karies gigi dan memiliki pengaruh gigi yang buruk terhadap periodentitis, mendorong peningkatan periodentitis dan menghilangkan gigi. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran mengenai tradisi nyirih yang dilakukan oleh masyarakat suku Dayak Desa di Kalimantan Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku nyirih suku Dayak Desa dilakukan hampir setiap hari dengan frekuensi > 2 kali dalam sehari, dengan usia lama menyirih > 5 tahun. Perilaku nyirih ini dilakukan karena adanya kepercayaan yang diwariskan oleh leluhur. Tradisi nyirih suku Dayak Desa di Kalimantan Barat dilakukan oleh semua lapisan masyarakat, kelompok usia, terutama kalangan wanita. Bagi seseorang yang masih berusia muda, maka nyirih dilakukan dengan cara menempatkan kapur sirih bersama dengan beberapa potongan kecil buah pinang dan gambir di atas sehelai daun sirih. Daun sirih dilipat bersamaan dengan campuran tersebut, kemudian dimasukkan ke dalam mulut diantara gigi dan pipi, dan selanjutnya dikunyah. Sedangkan bagi seseorang yang sudah lanjut usia, maka nyirih dilakukan dengan menggunakan bantuan alat yang terbuat dari pipa dan kayu yang dirangkai menjadi alat tumbuk. Bahan-bahan yang digunakan dalam tradisi nyirih suku Dayak Desa di Kalimantan Barat adalah pinang, kapur, gambir, dan daun sirih.
PENERAPAN KONSEP EKOEDUWISATA BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL SEBAGAI INOVASI PENDIDIKAN LINGKUNGAN DI TAMAN WISATA ALAM (TWA) GUNUNG KELAM SINTANG KALIMANTAN BARAT Khuzaimah, Siti; Istiqomah, Tri; Hafizhah, Melisa; Elliza, Sri; Fitriyati
Edumedia : Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 9 No 1 (2025): Edumedia: Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Kapuas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/edumedia.v9i1.1540

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi penerapan konsep ekoeduwisata berbasis sumber daya lokal sebagai inovasi pendidikan lingkungan yang terdapat di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Kelam Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2024 di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Kelam Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam (in depth interview) dan wawancara kelompok (group depth interview). Data dikumpulkan secara langsung di lokasi penelitian menggunakan pedoman wawancara semi-terstruktur. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dimana responden dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang relevan dengan tujuan penelitian. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif, yakni analisis menggunakan model interaktif (interactive model analysis) yang teridri dari tiga komponen yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan sebagai hasil penelitian yang menjawab fokus penelitian berdasarkan analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep ekoeduwisata berbasis sumber daya lokal sebagai inovasi pendidikan lingkungan dapat diterapkan di TWA Gunung Kelam Sintang Kalimantan Barat.