Ahmad Syifak
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL DI KELAS 7 SMPN 5 BANGKALAN Holili; Ahmad Syifak
Milenial Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : STAI Al-Hamidiyah Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34556/millennial.v2i2.192

Abstract

Peningkatan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah, membutuhkan inovasi pembelajaran, termasuk didalamnya adalah penggunaan bahan ajar. Modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta pembelajaran. Penggunaan bahan ajar modul yang meliputi berbagai aspek kontektual peserta didik dan elemen-elemennya. Bahan ajar modul disebut juga media untuk belajar mandiri karena di dalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk belajar sendiri. Artinya, pembaca dapat melakukan kegiatan belajar tanpa kehadiran pengajar secara langsung. Bahasa, pola, dan sifat kelengkapan lainnya yang terdapat dalam modul ini diatur sehingga ia seolah-olah merupakan “bahasa pengajar” atau bahasa guru yang sedang memberikan pengajaran kepada murid-muridnya. Artinya, peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar tanpa kehadiran pengajar secara langsung. Kurikulum 2013 yang yang sedang diuji cobakan pada sekolah sasaran, yang sekarang ini hanya 5 sekolah sasaran ( di Bangkalan ), pada kelas 7 adalah sarana yang tepat untuk dilaksanakan penelitian. Selanjutnya bagaimana bahan ajar ini dapat di implementasikan di sekolah dan dapat aplikasikan kepada peserta didik. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif diskiptif, diharapkan mampu menyajikan penelitian yang akuntabel. Karena penelitian kualitatif berusaha menampilkan sebuah keadaan secara holistik (utuh), yang menumbuhkan kecermatan dalam pengamatan. Sehingga kita dapat memahami secara menyeluruh tentang hasil penelitian.Dari hasil analisa terhadap data yang di peroleh dilapangan, tergambar bahwa penggunaan modul yang tepat, yang sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013 dapat disimpulkan bahwa penggunaan modul PAI dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PAI di SMP dari ranah pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik. Keyword: , , ,
PENINGKATAN KOMPETENSI KEKONGRUENAN DAN KESEBANGUNAN MELALUI PEMBELAJARAN STEAM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, ART, AND MATHEMATICS) Supeno; Ahmad Syifak
AL-FIKRAH: Jurnal Studi Ilmu Pendidikan dan Keislaman Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/al-fikrah.v6i2.306

Abstract

Pada era abad 21 perkembangan teknologi dan informasi berkembang dengan sangat pesat. Untuk mengadapi perubahan yang sangat cepat tersebut diperlukan strategi yang baik dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar kegiatan pembelajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman. Para guru harus bisa menciptakan kegiatan pembelajaran yang konstektual atau sesuai dengan kondisi lingkungan belajar siswa. Model pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) sebagai salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan karateristik pembelajaran abad 21. Permasalahan pada penelitian ini adalah “Apakah melalui pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) dapat meningkatkan kompetensi kekongruenan dan kesebangunan siswa kelas IX di UPTD SMP Negeri 1 Konang Bangkalan tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa kelas IX di UPTD SMP Negeri 1 Konang Bangkalan tahun 2023 dalam memahami kekongruenan dan kesebangunan melalui pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics). Subyek penerima tindakan dalam penelitian adalah siswa kelas IX-C semester 2 tahun pelajaran 2022/2023 dengan jumlah siswa sebanyak 18 orang, yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif, yakni bersifat praktis berdasarkan permasalahan nyata. Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus tahapan PAOR (Planning, Acting, Observing dan Reflecting). Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan non tes yang meliputi tes, observasi, dan diskusi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa melalui pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) diperoleh data penguasaan materi dari siklus I ke siklus II, yaitu dari 68,50 menjadi 77,01 atau naik 8,51 poin (naik 12,42%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran STEAM STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam memahami kekongruenan dan kesebangunan.