Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Legalitas Akta Perjanjian Kawin yang Dibuat Sebelum Perkawinan Berdasarkan Kehendak Orang Tua Pada Perkawinan di Bawah Umur Fernanda
Notary Law Research Vol. 6 No. 1 (2024): Desember: Notary Law Research
Publisher : Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum UNTAG Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/nlr.v6i1.1577

Abstract

Penelitian ini meneliti legalitas akta perjanjian kawin oleh anak di bawah umur berdasarkan kehendak orang tua. Metode penelitian ini menggunakan penelitian hukum doktrinal. Hasil penelitian adalah perjanjian kawin menurut Pasal 147 KUHPerdata harus dibuat sebelum perkawinan dilaksanakan serta di hadapan notaris dengan maksud agar akta tersebut autentik. Berbeda dengan perjanjian kawin menurut Pasal 29 UU Perkawinan yang memberi keleluasaan untuk membuat perjanjian sebelum, saat, dan selama dalam ikatan perkawinan. Perjanjian kawin sebagaimana dalam Pasal 1330 KUHPerdata diatur hanya bisa dibuat oleh pihak yang telah cakap hukum, bukan pihak-pihak belum dewasa, berada di bawah pengampuan, dan perempuan sesuai larangan serta ketentuan undang-undang. Pihak yang belum dewasa atau anak di bawah umur tidak diperkenankan oleh KUHPerdata membuat perjanjian kawin. Larangan demikian bisa dilaksanakan jika anak di bawah umur tersebut didampingi orang tua. Oleh karena itu, perjanjian kawin oleh anak di bawah umur bisa dibuat di hadapan notaris dengan didampingi orang tua sebagaimana ketentuan Pasal 6 ayat (2) UU Perkawinan. Legalitas perjanjian kawin akan berkurang ketika isinya didasarkan kepada kehendak orang tua bukan anak di bawah umur yang melangsungkan perkawinan serta dapat dibatalkan oleh pengadilan.
Pengaruh Sosialisasi SAK-EP, Tingkat Pendidikan Pemilik, dan Pemahaman Akuntansi Terhadap Implementasi SAK-EP Pada UMKM Di Kota Palembang Fernanda; Nafsiah, Siti Nurhayati
JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA Vol. 9 No. 4 (2025): EDUNOMIKA
Publisher : ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jie.v9i4.18253

Abstract

The Financial Accounting Standards for Entities Without Public Accountability (SAK EP) were introduced to help micro, small, and medium enterprises (MSMEs) prepare financial statements that are simple yet in line with accounting standards. However, their implementation remains relatively low in practice. This study aims to examine the influence of socialization activities, owners’ educational background, and accounting knowledge on the implementation of SAK EP among MSMEs in Palembang City. A quantitative approach was applied using multiple linear regression analysis, with data collected through questionnaires distributed to MSME owners. The findings reveal that both the educational level of business owners and their accounting understanding significantly affect the adoption of SAK EP, whereas socialization does not have a significant impact. These results support the Theory of Planned Behavior, emphasizing that perceived behavioral control plays a crucial role in shaping accounting practices. The implication is that improving accounting literacy and providing technical training are more effective strategies than relying solely on administrative socialization to enhance the application of SAK EP. Keywords : SAK EP, MSMEs, education, accounting understanding, socialization