Orang tua menjadi pelaku utama dan pertama dalam mendidik dan mengasuh anak dalam lembaga pendidikan informal yaitu keluarga, tapi bagaimana jika orang tua pergi bekerja merantau ke luar kota. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah: (i) Untuk mengetahui pola pengasuhan anak pada keluarga perantau di Desa Bune Kecamatan Libureng Kabupaten Bone, (ii) untuk mengetahui prilaku sosial anak pada keluarga perantau di Desa Bune Kecamatan Libureng Kabupaten Bone, (iii) untuk mengetahui Pola pengasuhan apa yang efektif di terapkan pada keluarga perantau di Desa Bune Kecamatan Libureng Kabupaten Bone. Jenis penelitian ini adalah deskriktif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Lokasi penelitian di di Desa Bune Kecamatan Libureng Kabupaten Bone. Kriteria informan Subjek penelitian ini adalah lima orang tua tunggal (ibu) yang ditinggal suami merantau. Teknik pengumpulan data penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data penelitian ini yaitu melalui triangulasi. Teknik analisis data penelitian ini mencakup reduksi data, penyajian data, dan verivikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa informan menggunakan tiga pola pengasuhan anak yaitu (i) Mabullosipeppa, (ii) Assamaturuken, dan (iii) Kuasa Ale. Namun orang tua cenderung menggunakan pola asuh Kuasa Ale. Pemilihan pola asuh tersebut disebabkan oleh faktor budaya, ekonomi keluarga, dan pekerjaan orang tua. Anak berpola asuh Kuasa Ale kurang bisa bersosialisasi baik cenderung mempunyai sifat mendominasi tidak mau kalah sedangkan pola Mabullosipeppa cenderung pendiam hanya mengikuti saja, keduanya terbukti mempunyai dampak yang kurang baik terhadap prilaku sosial anak. Berbeda dengan pola asuh Assamaturuken yang mempunyai dampak baik untuk perkembangan prilaku sosial anak, anak menjadi mempunyai teman banyak karena pintar menempatkan diri di lingkungan sosial.