Penelitian ini mengkaji komunikasi empatik sebagai strategi sosiologis perawat dalam pelayanan kesehatan di sebuah rumah sakit di Makassar. Tujuannya memahami praktik komunikasi empatik, faktor yang memengaruhi, serta dampaknya terhadap kualitas layanan dan relasi sosial antara perawat, pasien, dan tim kesehatan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif-eksploratif dengan wawancara mendalam, observasi non-partisipatif, dan dokumentasi, dianalisis melalui reduksi, kategorisasi, interpretasi makna, serta diuji keabsahannya dengan triangulasi, member check, dan audit trail. Hasil menunjukkan empat tema utama: (1) komunikasi empatik dimaknai sebagai peran sosial dan kepedulian kemanusiaan; (2) praktik empatik muncul lewat sapaan personal, mendengarkan aktif, penjelasan sederhana, dan sentuhan menenangkan; (3) hambatan berupa beban kerja, keterbatasan waktu, kondisi emosional pasien/keluarga, dan minimnya pelatihan komunikasi; (4) komunikasi empatik menjadi jembatan terapeutik yang membangun kepercayaan, meningkatkan kepatuhan, serta memperkuat kolaborasi tim kesehatan. Kesimpulannya, komunikasi empatik bukan sekadar keterampilan klinis, melainkan strategi sosiologis yang memperkaya hubungan manusiawi, meningkatkan kepuasan, dan efektivitas layanan.