Salah satu upaya dari pemerintah dalam mengatasi kesehatan masyarakat dengan dibentuknya kegiatan (Posbindu PTM) Pos pembinaan penyakit tidak menular. Sehingga dengan adanya Posbindu PTM diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat sebagai pengendalian pencegahan penyakit dan komplikasinya. Hal ini disebabkan belum optimal pelatihan untuk kader baik dari segi teknik komunikasi dan penyuluhan. Disamping itu kader mengatakan pelaksanaan pelatihan mengenai optimalisasi 5 meja hanya diberikan 1 tahun sekali dan saat diadakannya pelatihan tersebut kader yang mengikuti hanya 2 kader dari 5 kader Posbindu PTM. Bahkan untuk pelatihan teknik penyuluhan sama sekali belum pernah diberikan. Sehingga karena itu pelaksanaan Posbindu berjalan kurang optimal. Dengan demikian kajian ini bertujuan untuk menerapkan teknik komunikasi dan penyuluhan pada kader Posbindu penyakit tidak menular di Desa Meunasah Baktrieng Kecamatan Krueng Barona Jaya. Hasil pengkajian keperawatan yang dilakukan di Desa tersebut memunculkan diagnosa kesiapan meningkatkan literasi kesehatan dengan intervensi berupa pendidikan kesehatan mengenai teknik komunikasi dan penyuluhan serta simulasi peran kader dalam memberikan penyuluhan. Pengetahuan para kader sebelum diberikan intervensi sebanyak 66,67% berada pada kategori kurang baik terkait teknik komunikasi dan penyuluhan. Setelah diberikan intervensi ditemukan tingkat pengetahuan keseluruhan kader mengalami peningkatan sebesar 100% terkait hal yang sama dan berada pada kategori baik. Terkait skil teknik komunikasi sebagian besar (75%) kader dapat mengulang kembali setelah diberikan intervensi. Oleh karena itu diharapkan kepada pihak aparatur Desa agar memberikan pelatihan secara berkala kepada kader untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga meningkatkan pelayanan Posbindu PTM.