Pada umummy, setiap sektor industri mempunyai risiko keselamatan dan kesehatan yang berbeda-beda dan bahaya-bahaya ini dapat dikendalikan dengan menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja di berbagai departemen dan kelompok. Keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai hubungan yang kuat dengan produktivitas kerja karyawan. Menurut ILO, kecelakaan kerja 88% karena perilaku yang tidak aman, 10% karena kondisi/lingkungan yang tidak aman dan 2% karena keadaan yang tidak dapat diprediksikan. Menurut pandangan dan keyakinan tradisionil, kecelakaan kerja terjadi karena nasib, sedang naas, sial, kurang beruntung dan lain-lain, kecelakaan kerja tidak terjadi pada dirinya sehingga tidak perlu ada rencana untuk mencegahnya, dan tidak setiap tindakan beresiko (unsafe act) akan menyebabkan kecelakaan kerja. NOSACQ-50 adalah suatu kuesioner yang digunakan untuk mengukur persepsi pekerja terhadap keselamatan kerja di suatu tempt kerja tertentu. Dengan demikian, penulis ingin menggali lebih lanjut mengenai gambaran iklim "Keselamatan kerja menggunakan metode NOSACO-50 pada pekerja. PT Besmindo Borneo Semesta merupakan salah satu Perusahaan yang bergerak dalam bidang Oilfileld, industrial dan fabrication workshop memiliki kegiatan pekerjaan yang dapat memicu timbulnya titik nyala api yang bisa membuat kebakaran saat proses pekerjaan berlangsung. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengukuran iklim keselamatan kerja (safety climate) sangat berguna untuk mengetahui iklim keselamatan, khusunya di PT Besmindo Borneo Semesta dengan bantuan kuesioner Nordic Occupational Safety Climate Questionnaire-50. Berdasarkan data responden yang terkumpul sebanyak 43 responden diketahui bahwa setelah melakukan pengukuran yaitu penyebaran kuesioner, iklim keselamatan memiliki kecenderungan baik walaupun beberapa dimensi yang perlu ditingkatkan lagi. Hasil pengukuran safety climate yang kuat dijadikan KPI organisasi yang akan mempengaruhi secara positif pada budaya keselamatan organisasi. Sedangkan hasil pengukuran yang lemah digunakan sebagai program untuk ditingkatkan dalam program budaya keselamatan organisasi. Untuk dapat menerapkan kuesioner ini, maka harus dilakukan validasi sehingga akan diperoleh reabilitas yang cukup rendal dan valid untuk digunakan sebagai alat ukur safety climate.