Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bagaimana peran mahasiswa Pendidikan Agama Kristen Institut Agama Kristen Negeri Toraja dalam menanamkan nilai moderasi beragama yang diterapkan dalam bentuk pendidikan literasi digital. Selain itu, juga bertujuan untuk memulihkan kembali teknologi digital sebagai suatu bentuk pendidikan literasi dalam menunjang toleransi beragama. Untuk mengembangkan penelitian tersebut, maka penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan deskriptif-analisis untuk menggambarkan kenyataan yang terjadi dalam masyarakat dengan model pendidikan literasi digital oleh mahasiswa PAK IAKN Toraja. Metode kualitatif diterapkan dengan mengambil sumber dari literatur-literatur terpercaya, seperti buku, artikel dan sumber internet yang relevan. Dalam mengembangkan penelitian ini maka teori yang digunakan oleh penulis adalah teori tentang moderasi beragama yang dikembangkan oleh kementerian agama RI, yang juga dikembangkan oleh Agus Akhmadi dalam karyanya yang berjudul moderasi beragama diera digital. Hal ini juga dikembangkan oleh Adarias dan beberapa penulis lainnya yang membahas tentang model pendidikan dalam dunia digital. Hasil yang diharapkan dari penelitian tersebut adalah bahwa pendidikan literasi digital dapat menjadi cara salah satu cara yang diterapkan oleh mahasiswa PAK IAKN Toraja dalam menanamkan nilai moderasi beragama demi kemajuan bangsa Indonesia yang lebih baik.The research aims to find the role of PAK IAKN Toraja students in instilling the value of religious moderation in digital literacy education. In addition, it also aims to restore digital technology as a form of literacy education in supporting religious tolerance. To develop this research, the authors use qualitative research methods, with a descriptive-analysis approach to describe the reality that occurs in society with the digital literacy education model by Pak IAKN Toraja students. Qualitative methods are applied by taking sources from trusted literature, such as books, articles, and relevant internet sources. In developing this research, the theory used by the author is a theory of religious moderation developed by the Indonesian Ministry of Religion, which Agus Akhmadi also developed in his work entitled Religious Moderation Digital Diera. This was also developed by Adarias and several other writers who discussed the educational model in the digital world. The expected result of the research is that PAK IAKN Toraja students can apply digital literacy education in instilling the value of religious moderation for the progress of the Indonesian nation.