Saat ini pengiriman batu bara rata-rata masih menggunakan kapal tunda dengan menarik tongkang. Penggunaan kapal tunda jenis ini memiliki beberapa kendala diantaranya sulitnya pengoperasian kapal karena kondisi perairan di Sungai Mahakam terutama untuk daerah-daerah yang memiliki tikungan tajam dan berarus serta faktor cuaca yang menjelang akhir tahun ketinggian gelombang di laut yang tinggi yang mengakibatkan tingginya potensi kecelakaan. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan solusi mengenai kapal yang sesuai yaitu menggunakan kapal jenis Articulated Tug Barge (ATB). Kelebihan yang dimiliki kapal ATB adalah Pusher dan Barge yang terikat menjadi satu kesatuan sehingga lebih mudah dalam bermanuver dan pergerakan Barge dapat lebih terkendali di daerah berarus karena Barge bergerak sesuai pergerakan Push Boat. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Berdasarkan Analisis didapatkan Pola Operasi Push Barge dari Hulu Sungai mahakam menuju Muara Berau di Hilir Sungai Mahakam dengan kebutuhan pengangkutan Batubara 1,346,219 ton/tahun didapatkan nilai unit Cost untuk tongkang 270ft senilai Rp141,251/ton. Berdasarkan Analisis kelayakan didapatkan nilai Benefit Cost Ratio (BCR) dari Pusher adalah 1.78 dan Kapal Tunda sebesar 1.79. Shingga Dapat disimpulkan Penggunaan Pusher untuk angkutan Batubara di Sungai Mahakam tidak lebih efektif dari pengunaan Kapal Tunda yang saat ini dioperasikan di Sungai Mahakam. Terdapat altenatif lain pengangkutan batubara dengan menggunakan metode pengangkutan Missisipi Barge dengan pendorong Pusher didapatkan nilai Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 1.8 dengan Unit Cost Rp101,282/ton.