Artikel ini membahas prinsip-prinsip ajaran Islam yang mengatur kehidupan dunia dan akhirat bersumber dari wahyu Ilahi, sebagaimana tertuang dalam Al-Qur'an dan Hadits Nabi. Para sarjana teologi dan ahli tafsir mempelajari teks-teks tersebut secara mendalam, tidak hanya untuk memperoleh pahala sebagai bentuk ibadah, tetapi juga untuk menjaga integritas ilmiah dalam merumuskan pedoman hidup yang berkontribusi terhadap pengembangan pemikiran dan kebudayaan Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan tujuan utama memberikan pemahaman yang mendalam tentang fenomena yang diamati. Data dikumpulkan dari berbagai sumber referensi, seperti wawancara, catatan lapangan, arsip pribadi, catatan harian, dan dokumen resmi lainnya. Metode penelitian ini melibatkan diskusi kelompok dengan para penghafal Al-Qur'an di kalangan siswa di SMK Ma'arif NU Suradadi di Kabupaten Tegal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajaran metode menghafal AlQur'an melibatkan tiga tahap utama: (1) , tahap persiapan, yang meliputi penyediaan fasilitas, penciptaan lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan tinjauan bersama; (2) tahap implementasi, yang terdiri dari kegiatan review, talaqi (referensi) untuk penguasaan hafalan baru, dan pelaporan hasil hafalan; (3) tahap evaluasi, yang meliputi evaluasi mingguan, bulanan, tengah semester (triwulanan), dan akhir semester. Faktor pendukung implementasi metode ini berkaitan dengan lokasi, materi, dan jadwal pembelajaran yang teratur, sedangkan faktor penghambat meliputi keterbatasan waktu, terutama untuk hafalan dan pemahaman karakteristik siswa.