Produksi perikanan di indonesia mencapai 23,539 juta ton pada tahun 2023, angka tersebut lebih besar dibandingkan pada tahun 2022 sebesar 22,265 juta ton (KKP, 2024). Jumlah produksi perikanan juga mempengaruhi besarnya Angka Konsumsi Ikan Nasional (AKI) di indonesia. Angka Konsumsi Ikan pada tahun 2023 sebesar 57,61 kg perkapita, meningkat daripada tahun tahun sebelumnya sebesar 57,27 kg perkapita pada tahun 2022, dan 55,16 kg perkapita pada tahun 2021. Peningkatan Konsumsi ikan berkaitan erat dengan isu keamanan pangan, terutama mengenai kontaminasi logam berat.Metode pencarian artikel mengunakan pencarian melalui google scholar dan researchgate dengan tahun penerbitan 10 tahun terakhir (2014-2024) dengan batasan cangkupan penelitian yang dilakukan pada perairan waduk dan sungai di indonesia.Berdasarkan hasil review artikel yang telah dilakukan, ditemukan bahwa urutan kelimpahan logam berat yang terdapat pada ikan di sungai dan waduk indonesia adalah Pb>Cd>Hg>Zn>As>Mn>Cu>Cr. Logam berat Timbal (Pb) menunjukan kelimpahan terbanyak dengan berbagai jenis ikan di waduk dan sungai. Wilayah terbesar mengandung logam berat Pb berada di perairan Sungai Belumai dengan spesies ikan yaitu Channa striata memiliki konsentrasi total 49,8 mg/kg.Berdasarkan artikel review yang telah dilakukan dapat memberikan informasi terkait kandungan logam berat pada ikan di perairan Waduk dan Sungai di indonesia. Kandungan cemaran logam berat yang paling banyak terdeteksi pada ikan adalah logam berat Timbal (Pb) dengan konsentrasi tertinggi sebesar 49,8 mg/kg pada spesies ikan Channa striata di Sungai Belumai. Urutan kelimpahan logam berat yang terdapat pada ikan di sungai dan waduk indonesia yaitu Pb>Cd>Hg>Zn>As>Mn>Cu>Cr.