Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kontaminasi Etilen Oksida pada Produk Pangan: Dampak, Risiko Kesehatan, dan Regulasi: Ethylene Oxide Contamination in Food Products: Impact, Health Risks, and Regulatory Measures Pawestri, Setyaning; Elmia Kharisma Arsyi
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 12: Desember 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i12.6587

Abstract

Keamanan pangan merupakan isu global yang krusial terkait dengan kesehatan masyarakat, dimana berbagai faktor dapat menyebabkan terjadinya penyakit bawaan makanan (foodborne illness). Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah kontaminasi kimiawi, khususnya residu pestisida etilen okdisa (EtO), yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme pada komoditas pertanian. Meskipun EtO dilarang penggunaannya pada sektor pangan di Uni Eropa karena sifat mutagenik dan karsinogeniknya, beberapa negara seperti India, Amerika Serikat, dan Kanada masih mengizinkannya. Kasus kontaminasi EtO dalam produk pangan, terutama biji wijen yang diimpor dari India, telah meningkat secara signifikan sejak 2020. Di Belgia, pada September 2020, ditemukan residu EtO pada biji wijen dengan kadar 30,1 mg/kg, jauh melebihi batas maksimum residu (BMR), yaitu 0,05 mg/kg. Sejak itu, tercatat 433 kasus kontaminasi EtO pada produk biji wijen, yang memicu perubahan regulasi di Uni Eropa untuk meningkatkan pengujian kontaminasi ini. EtO sendiri diketahui bersifat karsinogenik dan berbahaya bagi kesehatan manusia, dengan potensi menyebabkan kanker dan gangguan sistem tubuh lain dalam paparan jangka panjang. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam tentang senyawa EtO termasuk di dalamnya profil toksikologi, dampak toksikologi EtO, mekanisme metabolisme EtO, dan regulasi yang mengatur mengenai EtO di berbagai negara.
Kajian Pustaka : Antioksidan Alami dari Ulva spp. dan Implikasinya terhadap Perlindungan Seluler: Literature Review: Natural Antioxidants from Ulva spp. and Their Implications for Cellular Protection Setyaning Pawestri; Elmia Kharisma Arsyi
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 9: September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i9.7920

Abstract

Radikal bebas adalah zat berbahaya yang dapat merusak sel dan memicu berbagai penyakit. Ulva spp., jenis alga hijau yang banyak ditemukan di laut, mengandung senyawa alami seperti polifenol, flavonoid, karotenoid, vitamin, dan polisakarida ulvan yang berfungsi sebagai antioksidan. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan cara menetralkan radikal bebas, mengikat logam pemicu stres oksidatif, serta membantu meningkatkan sistem pertahanan tubuh. Mekanisme perlindungan zat antioksidan terhadap stres oksidatif, mencakup aktivitas scavenging, kelasi logam, aktivasi jalur transduksi sinyal antioksidan (NrF2-ARE, NF-?B), dan peningkatan ekspresi enzim pelindung seluler. Kajian literatur ini menyajikan informasi mengenai Ulva spp., kandungan senyawa antioksidan yang dimilikinya, serta mekanisme kerjanya dalam mendukung perlindungan seluler.