Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Kajian Pustaka: Potensi Kandungan Polifenol pada Sargassum sp. sebagai Alternatif Penanganan Diabetes Mellitus Tipe 2 Setyaning Pawestri; Renita Wijayanti; Dedy Kurnianto
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v5i2.8988

Abstract

Diabetes mellitus is a degenerative disease that threat the health of world population. Generally, the treatment of this disease is using synthetic drugs which have many side effects. Polyphenols are active compounds that capable of treating degenerative diseases such as hyperglycemia and hyperlipidemia. Polyphenols are phenolic compounds (aromatic rings with hydroxyl) of the L-phenylalanine group. Several examples of polyphenol compounds are tannins, fluorotanin, flavonoids. Polyphenol compounds have the ability as antioxidants, thus widely used to improve the condition of iabetes mellitus patients. Polyphenols have the ability to supress postprandial hyperglycemia by inhibiting the activity of carbohydrate hydrolyzing enzymes, inhibiting glucose transport in the blood, affecting the function of pancreatic β cells, and glucose uptake tissue. Polyphenols can be found in various types of seaweed. Sargassum is one of the seaweeds with high potential to produce polyphenol compounds. The in vitro and in vivo studies of Sargassum extract have been proven to to lower the risk of diabetes. In vitro testing showed the ability of Sargassum extract to inhibit α-amylase and α-glucosidase. Sargassum extract showed the ability to lower hyperglycemia of diabetes-induced rats with streptozotocin. In addition, Sargassum extract also has the potential to be used as an adjuvant in the treatment of diabetes mellitus with acarbose, thereby increasing the effectiveness of the treatment efficiency.Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang mengancam kesehatan masyarakat dunia. Pengobatan penyakit ini umumnya menggunakan obat-obat sintetik yang memiliki efek samping. Polifenol merupakan salah satu senyawa aktif yang dapat menjadi solusi alternatif untuk menangani penyakit degeneratif seperti hiperglikemia dan hiperlipidemia. Polifenol merupakan senyawa fenolik (cincin aromatik dengan hidroksil) golongan L-fenilalanin. Beberapa contoh senyawa polifenol antara lain tannin, florotanin, flavonoid. Senyawa polifenol memiliki kemampuan sebagai antioksidan sehingga banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan kondisi pengidap diabetes melitus. Polifenol memiliki kemampuan menekan hiperglikemia postprandial dengan cara menghambat aktivitas enzim penghidrolisis karbohidrat, menghambat transport glukosa dalam darah, mempengaruhi fungsi sel β pankreas, dan mempengaruhi jaringan uptake glukosa. Kandungan senyawa polifenol banyak ditemukan pada berbagai jenis rumput laut. Sargassum merupakan salah satu rumput laut yang memiliki potensi sebagai penghasil senyawa polifenol.  Pengujian ekstrak Sargassum secara in vitro maupun in vivo terbukti memiliki kemampuan untuk memperkecil risiko diabetes. Pengujian secara in vitro menunjukkan kemampuan esktrak sargassum dalam menghambat α-amilase dan α-glukosidase. Ekstrak Sargassum memiliki kemampuan menurunkan kadar hiperglikemia pada tikus diabetes yang diinduksi diabetes dengan streptozotocin. Lebih jauh, ekstrak Sargassum juga memiliki potensi digunakan sebagai adjuvan dalam penanganan diabetes melitus dengan akarbose sehingga meningkatkan efektifitas efisiensi pengobatan.
PEMBERDAYAAN IBU PKK MELALUI PENYULUHAN PENGOLAHAN BANDENG SEBAGAI PRODUK BERDAYA JUAL EKONOMIS DI DESA LEMBAR, LOMBOK BARAT Setyaning Pawestri; Miftahul Rizkia M.; Tina Sonia; Ni Luh Vidya Wulandhari; Yogi Saputra; Evi Ariani Sutomo; Arrum Fitrianingsih; Safira Safira; Rujiatul Azmi; Qotrin Mujahidah; Winda Yuli Alfina
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13740

Abstract

ABSTRAKBudidaya bandeng menjadi salah satu penopang ekonomi di Desa Lembar, Lombok Barat. Meskipun demikian, harga panen bandeng yang cenderung murah di pasaran belum mampu mendorong masyarakat ke level sejahtera. Menyelaraskan dengan upaya peningkatan ekonomi lewat pariwisata Pantai Serpik yang terletak di Desa Lembar dan meniliki potensi pengembangan olahan bandeng serta banyaknya ibu-ibu rumahtangga non produktif di Desa Lembar maka dilakukan penyuluhan pengolahan produk bandeng. Lewat penyuluhan ini, peserta penyuluhan mendapatkan ilmu terkait pengembangan produk bandeng, prospek bisnis olahan bandeng, pengemasan dan pelabelan, serta pengurusan SPP-IRT. Diharapkan dengan adanya penyuluhan ini, maka akan tumbuh bisnis pengolahan bandeng di Desa Lembar yang bisa membantu meningkatkan kondisi ekonomi. Selain itu, dapat menjadi komplementer pengembangan pariwisata yang dapat digunakan sebagai oleh-oleh. Kata kunci: pengolahan bandeng; Desa Lembar; wirausaha bandeng; pengembangan produk ABSTRACTMilkfish cultivation is one of the pillars of the economy in Lembar Village, West Lombok. However, the price of harvested milkfish in the market is quite cheap, hence; has not been able to improve the community living condition to a prosperous level. Aligning with efforts to increase the economy through Serpik Beach tourism which is located in Lembar Village and the potential for the development of processed milkfish products as well as a large number of non-productive housewives in Lembar Village, socialization on milkfish product processing was carried out. Through this socialization, the participants gain knowledge related to milkfish product development, business prospects for milkfish products, packaging and labeling, and SPP-IRT. It is hoped that with this socialization, a milkfish processing business will grow in Lembar Village which can help improve economic conditions. In addition, it can be a complement to tourism development which can be used as souvenirs. Keywords: milkfish processing; Lembar Village; milkfish entrepreneurs; product development
Aflatoksin: Aspek kesehatan, metode reduksi dan deteksinya Rosyunita Rosyunita; Setyaning Pawestri; Nurmi Hasbi; Adelia Riezka Rahim
Sasambo Journal of Pharmacy Vol. 4 No. 2 (2023): September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/sjp.v4i2.250

Abstract

Food contaminant aflatoxin is a mycotoxin produced by Aspergillus flavus and A. parasiticus. This article aims to discover the pathophysiological, immunological, pharmacological, toxicity, and reduction and detection methods of aflatoxin. Kinds of literature were obtained from Research Gate, Pubmed, and Science Direct with the primary keyword “aflatoxin”. Pathophysiologically, aflatoxin-contaminated food has been proven to cause necrosis in liver cells, developing into liver cancer. Immunologically, aflatoxin decreases monocyte and dendritic cell phagocytosis, neutrophil cell ATP production, and pro-inflammatory cytokine synthesis. Aflatoxin toxicity is at the LD50 of 12-16 mg/kg b.w, causing death. Pharmacologically, 120-201 µg/kg b.w causes aflatoxicosis, in vivo studies indicated that NovaSil, Sulfarophan, and Monanthotaxis caffra leaf extract may reduce its toxicity. Aflatoxins are highly thermostable; hence, once food has been contaminated, they cannot be destroyed by normal cooking process. The control and reduction should be conducted in post-harvest handling, common physical means practiced are heating, drying, and smoking. Chemically using ozone, 0.5 sodium bisulfate, 1% sodium hydroxide, 5% acetic acid, and prochloraz. Biologically using Flavobacterium aurantiacum B-184, Bacillus velezensis DY3108, and, a consortium of Geobacillus and Tepidimicrobium bacteria. Aflatoxin can be detected using TLC, HPLC, MS, ELISA, and UHPLC-ESI MS/MS. The prevention of aflatoxin occurrence is done through good post-harvest handling, good manufacturing practices, and applying regulations accordingly to ensure food products and feed are at acceptable levels of aflatoxin.
KARAKTERISASI METODE PENGERINGAN BEKU PADA PANGAN NABATI Setyaning Pawestri; Fathma Syahbanu
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3562

Abstract

Freeze-drying is widely used to dry plant-based foods, including fruits, vegetables, herbs, and nontraditional foods. Even though it requires a long processing time and is expensive, the freeze-drying method is preferred because it can produce high-quality food products. This is because the freeze-drying method can maintain nutritional quality compared to other dehydration methods, especially if operated under vacuum conditions. Freeze-drying conditions will affect various food ingredients' nutritional properties and antioxidant activity. However, inappropriate selection of process parameters can cause undesirable changes in the product, such as shrinkage, colour changes, and damaged structure. This review manuscript aims to characterize the freeze-drying of plant-based foods and explain the influence of processing conditions on selected physical properties of different food products. Keywords: process conditions, plant foods, freeze drying, physical properties INTISARIPengeringan beku banyak digunakan untuk mengeringkan pangan nabati termasuk buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, dan bahkan beberapa makanan nontradisional. Meskipun membutuhkan waktu pemrosesan yang lama dan merupakan metode pengeringan yang mahal, metode pengeringan beku lebih disukai karena dapat menghasilkan kualitas produk yang bermutu. Hal ini disebabkan metode pengeringan beku dapat mempertahankan kualitas gizi jika dibandingkan dengan metode dehidrasi lainnya, terutama jika dioperasikan dalam kondisi vakum. Kondisi pengeringan beku akan berpengaruh terhadap sifat nutrisi dan aktivitas antioksidan dari berbagai bahan pangan. Namun, pemilihan parameter proses yang tidak tepat dapat menyebabkan perubahan yang tidak diinginkan pada produk, seperti penyusutan, perubahan warna, serta struktur yang rusak. Tujuan dari review naskah ini adalah untuk mengkarakterisasi pengeringan beku pada pangan nabati, dan menjelaskan pengaruh kondisi proses terhadap sifat fisik yang dipilih produk makanan yang berbeda. Kata kunci : kondisi proses, pangan nabati, pengeringan beku, sifat fisik
ANALISIS PRODUKTIVITAS PADI DAN PERUBAHAN LUAS LAHAN PERTANIAN AKIBAT ALIH FUNGSI LAHAN DI KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI Zuhdiyah Matienatul Iemaaniah; Setyaning Pawestri
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Edisi APRIL
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.4482

Abstract

Ngemplak District is one of the sub-districts in Boyolali Regency and directly borders Surakarta City, which is the economic center of the Soloraya Region. This sub-district is dominated by rice farming which is almost cultivated in various villages. More than 90% of rice farming land is cultivated by the population. From year to year, agricultural land is increasingly experiencing a decrease in land area due to land conversion. Built-up land is expanding in inverse proportion to the area of rice farming land. This research activity aims to analyze the relationship between rice productivity and the condition of agricultural land in Ngemplak District. This research was analyzed using Pearson product moment correlation which was supported by spatial analysis with proof of image maps and map results of built and undeveloped land cover. The land cover map is overlaid from the 2009 land cover map to existing conditions and the results of surveys conducted by the research team. The results of this research show that there is no correlation between changes in land use and rice productivity results in Ngemplak District although there were decreasing in agricultural land recently in 10 years widely 177 hectares. Key-words: food security; landuse change; paddyINTISARI  Kecamatan Ngemplak merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Boyolali dan berbatasan langsung dengan Kota Surakarta yang merupakan pusat perekonomian di Kawasan Soloraya. Kecamatan ini didominasi dengan pertanian padi yang hampir dibudidayakan di berbagai desa. Lahan pertanian padi lebih dari 90% dibudidayakan oleh penduduknya. Lahan pertanian dari tahun ke tahun semakin mengalami penurunan luas lahan yang disebabkan oleh alih fungsi lahan. Lahan terbangun semakin meluas berbanding terbalik dengan luas lahan pertanian padi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan produktivitas padi dengan luas lahan pertanian yang ada di Kecamatan Ngemplak. Penelitian ini dianalisis dengan korelasi pearson product moment yang didukung dengan analisis spasial dengan pembuktian peta citra dan hasil peta tutupan lahan terbangun dan tidak terbangun. Peta tutupan lahan dioverlay dari peta tutupan lahan tahun 2009 hingga kondisi eksisting serta hasil survey yang dilakukan tim peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi antara perubahan penggunaan lahan dan produktivitas padi di Kecamatan Ngemplak meskipun lahan pertanian mengalami penurunan luas 177 hektar dalam 10 tahun terakhir. Kata kunci: alihfungsi lahan; ketahanan pangan; padi
PELATIHAN PEMBUATAN COOKIES UBI JALAR DI KELOMPOK TANI DI DESA JENGGIK UTARA Rasyd, Riezka Zuhriatika; Alamsyah, Ahmad; Basuki, Eko; Cicilia, Siska; Pawestri, Setyaning
Jurnal Agro Dedikasi Masyarakat (JADM) Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jadm.v5i1.23090

Abstract

Desa Jenggik Utara merupakan salah daerah penghasil ubi jalar terbesar di Lombok. Akan tetapi komoditas tersebut belum diolah secara maksimal sehingga nilai ekonominya masih tergolong rendah. Petani ubi jalar menjual hasil panen dalam bentuk segar dan diolah menjadi keripik. Berdasarkan penelitian sebelumnya, ubi jalar dapat diolah menjadi produk antara atau produk setengah jadi seperti tepung. Tepung ubi jalar memiliki aplikasi yang lebih luas, salah satunya dalam produk bakery. Tepung ini dapat diolah menjadi berbagai macam produk seperti cookies, cake, roti, dan makanan tradisional. Tahapan awal pelatihan ini adalah pelatihan pembuatan tepung ubi jalar. Selanjutnya dilakukan pelatihan pembuatan cookies berbasis tepung ubi jalar, pelatihan pengemasan, pemasaran, dan pelatihan manajemen usaha. Kegiatan pelatihan ini dapat dijadikan langkah awal untuk meningkatkan kemampuan ibu-ibu kelompok tani di Desa Jenggik Utara dalam mengolah dan meningkatkan nilai ekonomi ubi jalar, serta dapat meningkatkan perekonomian petani. Ibu-ibu kelompok tani mengikuti tahapan kegiatan dengan penuh semangat dan termotivasi untuk mengolah ubi jalar menjadi tepung dan cookies.
Pemberdayaan Anggota Kelompok Tani Desa Jenggik Utara melalui Pengolahan Tepung Ubi Ungu Bernilai Ekonomis Setyaning Pawestri; Basuki, Eko; Alamsyah; cicilia, siska; Rasyda, Riezka Zuhriatika
IJECS: Indonesian Journal of Empowerment and Community Services Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ijecs.v4i2.4786

Abstract

Desa Jenggik Utara dikenal sebagai daerah agribisnis ubi jalar ungu, sektor ini menjadi penopang ekonomi sebagian besar warganya. Meskipun memiliki potensi yang besar, ubi jalar ungu baru dijual dalam bentuk segar dan keripik. Menilik dari kurang berkembangnya inovasi produk, maka dipelukan pelatihan diversifikasi olahan pangan ubi jalar ungu. Tepung ubi jalar ungu dapat menjadi substitusi tepung terigu dan potensial dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan produk bebas gluten. Menyelaraskan dengan hasil survey awal, maka pelatihan kelompok tani di Desa Jenggik Utara juga memberikan informasi terkait pengemasan, pelabelan, dan SPP-IRT yang diharapkan dapat meningkatkan daya jual tepung ubi jalar ungu. Tahap kegiatan berupa pemberian materi, pelatihan pembuatan tepung ubi ungu, dan diskusi. Kegiatan ini diadakan pada Jum’at, 23 Juni 2023 dan diikuti oleh 7 orang ibu kelompok tani. Diharapkan dari kegiatan ini, maka ibu-ibu kelompok tani memiliki produk tepung ubi jalar ungu yang berdayajual ekonomis. Kata kunci: diversifikasi pangan, Jenggik Utara, kelompok tani, tepung ubi ungu
Pemodelan Matematika dalam Optimasi Laba Produksi Olahan Rumput Laut di UD Harkat Makmur: Mathematical Modeling in Production Profit Optimization of Seaweed Products at UD Harkat Makmur Dwikasari, Lingga Gita; Setyaning Pawestri; Riezka Zuhriatika Rasyda
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 6: Juni 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i6.5371

Abstract

Penelitian ini membahas tentang penerapan pemodelan matematika dalam optimasi laba menggunakan pemrograman linier. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan model matematika yang sesuai dan menentukan penyelesaian atas model tersebut untuk mengoptimalkan produksi olahan rumput laut di UD Harkat Makmur, sehingga diperoleh laba maksimum. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif dengan melakukan pengumpulan data melalui wawancara dengan pemilik dan/ atau pengelola UD Harkat Makmur. Data yang telah diperoleh tersebut menjadi acuan dalam pembuatan model matematika. Selanjutnya, model matematika tersebut dicari solusinya dengan menggunakan metode simpleks. Sebelum model matematika dibentuk, diasumsikan bahwa setiap pak produk yang dijual berisi 100 gram produk. Hasil dari penelitian ini adalah model matematika berupa model pemrograman linier untuk 4 kuintal bahan baku utama berupa rumput laut, dengan fungsi tujuan memaksimumkan fungsi laba dan 16 kendala berupa keterbatasan bahan baku dan permintaan atas setiap produk. Penyelesaian atas model tersebut adalah untuk 4 kuintal bahan baku utama berupa rumput laut, UD Harkat Makmur perlu memproduksi sebanyak 5.031 pak manisan rumput laut, 2.791 pak jeli rumput laut, 4.950 pak dodol rumput laut, 1.200 pak tepung rumput laut, dan 600 pak tepung karagenan. Laba yang diperoleh UD Harkat Makmur dari 4 kuintal rumput laut dengan jumlah produksi tersebut adalah Rp. 123.898.900.
PELATIHAN PEMBUATAN COOKIES DARI TEPUNG PISANG MAS DI DESA PAKUAN KECAMATAN NARMADA LOMBOK BARAT Cicilia, Siska; Pawestri, Setyaning; Alamsyah, Ahmad; Handito, Dody; Kholisah, Mutia Nur; Oktaviana, Sari; Partiwi, Eka
Jurnal Bakti Nusa Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL BAKTI NUSA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/baktinusa.v5i2.132

Abstract

Pakuan is one of the villages located near the Sesaot Protected Forest and is included in the Narmada District, West Lombok.  One of the commodity that has the potential to be developed is pisang mas. The communities of Pakuan Village have processed pisang mas into chips and dried bananas. This training aims to provide knowledge to the communities about the diversification of banana processing in the form of banana flour which is processed into cookies. The ingredients and process for making banana cookies are almost the same as wheat cookies. Based on the evaluation at the end of the training, it was discovered that all participants gained knowledge about processed banana mas other than chips and dried banana. Apart from that, participants were able to process the bananas into cookies. Participants took part in the activity stages enthusiastically and were motivated to process pisang mas into flour and cookies.  
Karakteristik Fisikokimiawi dan Sensori Hard Candy Gula Aren dan Madu Trigona : Physicochemical and Sensory Characteristics of Hard Candy Made of Palm Sugar and Trigona Honey Setyaning Pawestri; Firman Fajar Perdhana; Mi’raj Fuadi; Sella Antesty; Oki Saputra
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 9: September 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i9.5783

Abstract

Permen keras adalah konfeksioneri populer dari sukrosa, sirup glukosa dan air, dan seringkali ditambahkan zat aditif (perasa, pewarna, dan asam). Produk konfeksioneri diasosiasikan dengan nilai kesenangan bagi konsumen. Meski diasosiasikan erat dengan perbaikan suasana hati dan kebahagiaan, konsumen mulai menuntut produk lebih sehat. Gula aren dan madu trigona dapat mengurangi penggunaan gula tebu sebagai bahan baku permen keras. Terdapat 5 formulasi permen keras kombinasi gula aren, gula tebu, dan glukosa (dalam gram) (58:173:19(G1), 56:169:25(G2), 55:164:31(G3), 53:159:38(G4), 50:150:50(G5)) serta air 83 g dan madu trigona 15 g. Rasio gula aren dan gula tebu 1:3 dengan glukosa ditambahkan hingga mencapai berat total. Produk akhir dianalisis untuk karakteristik fisikokimiawi (kadar air, pH, gula pereduksi, dan kekerasan) dan organoleptik (uji parameter hedonik dan uji mutu hedonik dengan atribut rasa, warna, tekstur, dan kelengketan; melibatkan 72 orang panelis tidak terlatih). Kelima formulasi permen memiliki rentang kadar air 0,19%-0,24% dan kadar gula pereduksi 10,51%-11,63%, sesuai dengan SNI 3547:2008 yang mengharuskan kadar air < 3,5% dan maksimum gula pereduksi 24 %. Nilai pH berkisar antara 5,76-6,14 dan kekerasan 181,90-209,55. Uji organoleptik menunjukkan bahwa permen G1, permen dengan kadar gula aren tertinggi dibanding formulasi lain menjadi permen yang paling disukai konsumen. Permen G1 memiliki kadar air 0,19, pH 6,07, gula pereduksi 11,23 dan kekerasan 209,55, dengan rasa agak manis, warna coklat, tekstur keras, dan agak lengket.
Co-Authors -, Sulaemah Adelia Riezka Rahim Afni, Nur' Ahmad Alamsyah Alamsyah Amaliah, Wenny Amaliyah, Wenny Amaro, Moegiratul Amuddin Anggraini, Ines Marisya Dwi Antesty, Sella Apgrianto, Kurniawan Arrum Fitrianingsih Baiq Ananda Nurhaliza Baiq Rien Handayani, Baiq Rien Boniesta Zulandha Melani Cicilia, Siska Dedy Kurnianto Devi Ariyana, Mutia Ditayara Seftiyani Dody Handito Dody Handito, Dody Eka Partiwi Eko Basuki, Eko Elmia Kharisma Arsyi Elya Antariksana Bachmida Evi Ariani Sutomo Fathma Syahbanu Fathma Syahbanu Febriandito, Muhammad ‘Aidil Firman Fajar Perdhana Hasbi, Nurmi - Herayana, Desi Hijayanti, Yatmi Idayanti, Fitri Iqlima Khaerunnisa Kholisah, Mutia Nur Lalu Ami Osalan Lingga Gita Dwikasari Lingga Gita Dwikasari, Lingga Gita Lumbessy, Salnida Yuniarti Made Gendis Putri Pertiwi Mardiana Mardiana Marisya Dwi Anggraini, Ines Miftahul Rizkia M. Mi’raj Fuadi Murad Mutia Devi Ariyana, Mutia Devi Mutia Nur Kholisah Naufal Nanda Fiandra Neva Ayuliani Ni Luh Vidya Wulandhari Novia Rahayu Nur Afni Nurmahraini Oki Saputra OKI SAPUTRA Oktaviana, Sari Partiwi, Eka Perdana, Firman Fajar Pertiwi, Made Gendis Putri Putri Sulhana El Fiesha Balqis Putri, Sasi Fhatmayani Qabul Dinanta Utama Qotrin Mujahidah Rafidi Nasyuro Rasyd, Riezka Zuhriatika Rasyda, Riezka Zuhriatika Renita Wijayanti Riezka Zuhriatika Rasyda Rini Nofrida Roja, Nabillah Rosyunita Rujiatul Azmi S., Ince Siti Wardatullatifah Safira Safira Samsul Anam, Samsul Sandi Lorian Rubay Sandralina, Mika Sari Oktaviana Sari, Ira Musfita Saripah Aminah Sella Antesty Sicilia, Siska Siska Cicilia Solekhah, Siti Imroatus Sri Widyastuti Sulaemah Sulaemah Suryaningsih, Hartati Syahidawati, Ahsanatun Tina Sonia Tri Isti Rahayu, Tri Isti Unsunnidhal, Lalu Vrisco Harjanto Wahyudi Wahyudi Wardatullatifah , Ince Siti Wardatullatifah S., Ince Siti Winda Yuli Alfina Yasa, I Wayan Sweca Yesica Marcelina Romauli Sinaga Yogi Saputra Zainuri Zuhdia, Lulu Diani Zuhdiyah Matienatul Iemaaniah Zuhriatika Rasyda, Riezka