Widayati, Marselina Rasemi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KEJANG DEMAM DAN PENATALAKSANAANNYA PADA IBU-IBU WARGA RW 02 KELURAHAN PAKIS KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA Widianingtyas, Sisilia Indriasari; Widayati, Marselina Rasemi
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v5i2.673

Abstract

Pendahuluan : Kejang demam terjadi akibat adanya peningkatan suhu tubuh pada anak yang mempunyai ambang kejang rendah (mudah mendapatkan kejang). Pada pemeriksaan fisik ditemukan suhu tubuh yang tinggi dan sering ditemukan bukti infeksi saluran pernafasan atas. Serangan kejang dapat dikatakan sederhana bila kurang dari 10 menit dan tidak ada tanda-tanda defisit neurologis yang menetap. Bagaimanapun kejang demam dapat menjadi tanda bahaya dan menunjukkan bahwa ada infeksi yang akhirnya menimbulkan kejang. Hasil survey pendahuluan didapatkan dari 10 ibu yang pernah merawat anaknya dengan kejang demam, disampaikan bahwa kebanyakan ibu takut bila anaknya kejang sehingga tidak ada yang dilakukan dan langsung membawa anaknya ke rumah sakit. Seringkali bila ditanya apa penyebabnya ibu mengatakan tidak tahu penyebab terjadinya kejang demam. Kejang demam dapat menimbulkan komplikasi serius terhadap perkembangan otak anak Metode : metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan pada ibu-ibu warga RW 02 Kelurahan Pakis tentang manajemen keperawatan pada anak yang mengalami kejang demam. Evaluasi kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode pre test dan post test dengan memberikan kuisioner sebelum dan sesudah kegiatan. Hasil : sebelum dilakukan penyuluhan didapatkan sebanyak 10 orang (34%) mempunyai pengetahuan kurang, dan 20 orang (66%) mempunyai tingkat pengetahuan cukup. Setelah penyuluhan kesehatan sebanyak orang 25 orang (84%) mempunyai tingkat pengetahuan cukup, dan 5 orang (16%) mempunyai pengetahuan baik. Simpulan : maka dapat diartikan bahwa pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan warga, diharapkan untuk dapat memberikan informasi yang lain yang bermanfaat untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan khususnya di bidang kesehatan.