Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendampingan faktor faktor penyebab keterlambatan pembangunan Jembatan Karang Semanding Kabupaten Jember Saputra, Dofir Surya; Hidayat, Ferdi; Zahriyah, Aminatus
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi Vol 2 No 1 (2023): Edisi Mei
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jatirenov.v2i1.531

Abstract

Keberlanjutan pembangunan infrastruktur yang berkembang dalam era saat ini berperan sangat penting untuk menunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat dalam menunjang perkembangan nilai perekonomian yang lebih baik ke depan, seiring sumber daya manusia yang terus berkembang khususnya infrastruktur jembatan. Jembatan di Karang Semanding ini sebagai alasan pemilihan lokasi dikarenakan terjadi keterlambatan pada progres berjalannya pembangunan proyek yang dijadwalkan mulai pada tanggal 14 februari 2023 dan ditargetkan selesai pada tanggal 13 Juni 2023 namun sampai tanggal 14 Maret 2023 pelaksanaan pekerjaan belum dimulai oleh pihak pelaksana yakni CV. Bima Putra Nusantara. Kegiatan pengabdian ini dilakukan buat menganalisa faktor-faktor penyebab keterlambatan pada proyek pembangunan jembatan Karang Semanding. Kegiatan pendampingan ini bertujuan untuk memberikan pendekatan percepatan dalam hal mengejar keterlambatan pembanguan jembatan Karang Semanding Metode pada kegiatan ini adalah Pertama, pendampingan penentuan faktor-faktor penyebab keterlambatan pembangunan jembatan Karang Semanding dan teluk. Kedua, pendampingan pasca penentuan yaitu pembuatan kuesioner, mengolah data, menganalisis data yang telah di dapat dari kuesioner yang kemudian untuk ditarik kesimpulan dengan pendekatan uji indeks pengaruh, indeks frekuensi, dan indeks kepentingan. Hasil Pendampingan ini adalah dilakukan dari identifikasi faktor-faktor apa saja penyebab keterlambatan. Faktor penyebab keterlambatan pembangunan jembatan Karang Semanding dengan nilai indeks kepentingan tertinggi yaitu faktor teknis dengan nilai indeks kepentingan sebesar 48,1% dan pendampingan memberikan pendekatan percepatan terhadap keterlambatan pembangunan jembatan Karang Semanding yang menjadi acuan pengambilan keputusan pihak mitra yakni CV. Bima Putra Nusantara dalam bentuk pre-order material precast dan kuantitas dan kualitas pekerja yang harus ditambah.
Peran Guru dalam Penanggulangan Juvenile Delinquency di Sekolah Menengah Pertama Hidayat, Ferdi; Saputri, Pratiwi Reka; Anendri, Nesa Tria; Effritadewi, Ayu
Regalia: Jurnal Riset Gender dan Anak Vol 2 No 2 (2023): November, 2023
Publisher : Pusat Penelitian Pemberdayaan Perempuan, Gender, dan Anak UMRAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jga.v2i2.5889

Abstract

Guru merupakan pendidik dan pengajar pada jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, serta pendidikan menengah dalam jalur pendidikan formal. Oleh karena itu, guru harus memiliki kualifikasi formal sesuai ketentuan yang berlaku. Saat ini, kenakalan remaja menjadi salah satu masalah sosial yang semakin marak terjadi. Kenakalan remaja merupakan gejala patologis sosial akibat pengabaian sosial yang berujung pada perilaku menyimpang. Remaja sejatinya adalah aset masa depan bangsa, sehingga perlu mendapat perhatian serius, khususnya dalam lingkungan sekolah. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter positif peserta didik, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peran guru dalam mencegah kenakalan remaja, khususnya pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Metode penelitian yang digunakan adalah metode yuridis normatif dan yuridis empiris. Pendekatan yuridis normatif dilakukan untuk mengkaji kenakalan remaja dari aspek hukum sebagai suatu bentuk tindak kejahatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memiliki peranan penting dalam mengatasi kenakalan siswa selama proses pembelajaran. Dalam hal ini, guru dapat menerapkan strategi manajemen kelas yang mencakup intervensi minor dan moderat, serta strategi penanganan disiplin terhadap gangguan ringan, gangguan berat, dan perilaku agresif. Selain itu, guru juga berperan dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif. Dengan demikian, proses pembelajaran dapat berjalan dengan tenang dan efektif, sehingga kenakalan remaja dapat diminimalisir.