Biomassa merupakan energi alternatif dari bahan organik seperti tempurung kelapa. Biasanya, biomassa dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif untuk memasak melalui pembakaran langsung. Namun, metode pembakaran langsung tidak efektif digunakan karena hanya menghasilkan bahan bakar dengan nilai kalor rendah dan banyak asap. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu biomassa ialah dengan karbonisasi atau pengarangan. Karbonisasi adalah metode pembakaran dengan udara terbatas untuk menghasilkan arang dengan nilai kalor tinggi. Salah satu metode karbonisasi ialah drum retort kiln dengan prinsip pembakaran bahan baku melalui pemanasan ekstenal di dalam sebuah drum yang dapat diputar. Panas yang dihasilkan dari proses pembakaran tersebut akan disalurkan secara konveksi ke dalam drum untuk memanaskan bahan baku di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh lama waktu dan massa bahan baku dan menentukan kondisi operasi terbaik pada proses karbonisasi terhadap kualitas arang ditinjau dari jumlah rendemen yang dihasilkan dan nilai hasil uji proximate dan kemudian dibandingkan dengan nilai standar yang berlaku, yakni SNI 1-1683-1996 untuk kadar zat terbang, kadar air, kadar abu, dan kadar karbon tertambat. Dari penelitian ini, diketahui bahwa massa bahan baku dan waktu karbonisasi memengaruhi kualitas produk secara signifikan. Arang dengan massa bahan baku empat kg dan waktu karbonisasi 135 menit memiliki kadar karbon tertambat tertinggi dengan kadar air dan kadar abu yang memenuhi standar serta kadar zat terbang yang mendekati standar dengan jumlah rendemen 63.25% atau sebesar 2.53 kg.