Indonesia merupakan salah satu negara dengan intensitas gempa bumi yang tinggi sehingga memerlukan perencanaan struktur bangunan yang andal dan tahan gempa. Salah satu sistem struktur yang sering digunakan adalah Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) pada bangunan baja, di mana pertemuan antara balok dan kolom dapat dilengkapi dengan Panel Zone. Keberadaan panel zone diketahui dapat memengaruhi kekakuan dan kinerja seismik suatu struktur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan panel zone terhadap respons seismik bangunan baja 10 lantai yang menggunakan SRPMK pada kondisi tanah lunak di Kota Medan, sesuai ketentuan SNI 1726:2019 dengan kategori desain seismik D dan faktor keutamaan gempa 4. Metode penelitian dilakukan melalui pemodelan struktur baja 10 lantai dengan dua kondisi, yaitu menggunakan panel zone dan tanpa panel zone, menggunakan perangkat lunak ETABS. Parameter yang dianalisis meliputi roof displacement, story drift ratio, serta verifikasi terhadap konsep Strong Column-Weak Beam (SC-WB) berdasarkan SNI 7860:2020. Hasil analisis menunjukkan bahwa bangunan dengan panel zone cenderung lebih semi-rigid dibandingkan dengan bangunan tanpa panel zone yang lebih rigid. Perbandingan displacement atap menunjukkan peningkatan sebesar 10,63% pada arah X dan 9,25% pada arah Y untuk bangunan dengan panel zone. Demikian pula, nilai story drift ratio lebih besar pada bangunan dengan panel zone, meskipun keduanya masih berada dalam batas aman sesuai peraturan. Hal ini membuktikan bahwa panel zone memungkinkan terjadinya deformasi geser pada sambungan balok–kolom, sehingga struktur dapat menyerap energi gempa lebih baik meski terjadi peningkatan simpangan. Kesimpulannya, penggunaan panel zone dapat meningkatkan daktilitas struktur dengan mengubah perilaku menjadi semi-rigid, namun menyebabkan displacement dan story drift yang lebih besar dibandingkan struktur tanpa panel zone. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya perhatian khusus dalam desain sambungan panel zone agar tetap memenuhi kriteria keamanan sekaligus memberikan kapasitas deformasi yang memadai pada struktur baja tahan gempa di Indonesia.