Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Women And Fields In The Salako Dayaknese Tribe Adel, Adellia Alexandra; Dahniar TH Musa; Dwi Surti Junida
KOMUNITAS Vol. 15 No. 2 (2024): Empowerment and Islamic Studies
Publisher : Prodi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/komunitas.v15i2.10317

Abstract

Salako Dayaknese is one of the Dayaknese sub-tribes in the Sajingan area, Sambas Regency, West Kalimantan. Generally, farming activities in the Dayak tribe are activities that must be carried out by Dayak people to survive and support the family economy. The characteristic of farming owned by the Dayak people, especially the Salako Dayaknese, is that it is cultivated once a year. Hereditary traditions in farming do not seem easy to abandon, although some of them are familiar with modern access systems today, but there are several families who still apply the hereditary farming system from their ancestors. Rukun padi is known to the Salako people as a tradition of planting rice that was passed down by the ancestors. Various rituals and taboos must be followed so that the rice planted can thrive.
Pendidikan 4.0: Mempersiapkan Siswa untuk Dunia Kerja di Era AI dan Otomasi: Education 4.0: Preparing Students for the World of Work in the Age of AI and Automation Munir Tubagus; Susatyo Adhi Pramono; Sukini; Dwi Surti Junida; Apriani Riyanti
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 9: September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i9.8652

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep Pendidikan 4.0 sebagai upaya mempersiapkan siswa menghadapi dunia kerja di era kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan menelaah artikel-artikel ilmiah dari lima tahun terakhir yang relevan dengan topik Pendidikan 4.0, literasi AI, dan transformasi pembelajaran. Hasil telaah menunjukkan bahwa Pendidikan 4.0 tidak hanya sekadar integrasi teknologi digital dalam proses pembelajaran, tetapi juga transformasi menyeluruh yang mencakup kurikulum adaptif, pengembangan kompetensi abad ke-21, serta penekanan pada keterampilan berpikir kritis, literasi data, dan etika digital. Temuan utama mengindikasikan bahwa keterbatasan infrastruktur, rendahnya kompetensi guru dalam penggunaan AI, dan ketidakmatangan kebijakan pendidikan masih menjadi hambatan signifikan, terutama di negara berkembang. Pembahasan lebih lanjut menegaskan bahwa strategi implementasi Pendidikan 4.0 harus melibatkan integrasi literasi AI sejak pendidikan dasar, penguatan kompetensi pedagogis guru, serta kebijakan publik yang menjamin akses merata dan etika penggunaan teknologi. Implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan Pendidikan 4.0 sangat ditentukan oleh sinergi antara kurikulum, tenaga pendidik, infrastruktur, dan regulasi. Kesimpulan penelitian ini menekankan pentingnya membangun sistem pendidikan yang tidak hanya adaptif terhadap teknologi, tetapi juga inklusif, etis, dan berorientasi pada masa depan.