Pasar Cipulir merupakan salah satu pusat perdagangan di Jakarta Selatan yang rentan terhadap banjir, yang mengakibatkan kerugian ekonomi, sosial, dan infrastruktur, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat ketahanan UMKM terhadap banjir serta mengidentifikasi strategi adaptasi yang diterapkan. Menggunakan pendekatan kuantitatif melalui kuesioner dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ketahanan UMKM berada pada kategori sedang dengan nilai indeks 1,94. Hal ini dipengaruhi oleh keterbatasan akses terhadap sumber daya, baik dalam bentuk modal, informasi, teknologi, maupun jaringan pasar, rendahnya tingkat kesadaran mitigasi banjir, dan infrastruktur yang kurang memadai. Terdapat beberapa strategi adaptasi yang telah diterapkan, seperti penyimpanan barang di tempat yang lebih tinggi, pemanfaatan teknologi untuk pemasaran daring, dan membentuk komunitas solidaritas antar pedagang yang telah memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan ketahanan. Penting dilakukan penguatan edukasi mitigasi bencana, peningkatan infrastruktur penanggulangan banjir, dan pemberdayaan ekonomi melalui dukungan akses modal serta pelatihan adaptasi digital agar masyarakat dapat lebih siap dan tangguh menghadapi risiko banjir di masa depan.