Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Ketahanan Masyarakat Desa Tegaltirto Kabupaten Sleman Berbasis Aset Penghidupan Di Masa Pandemi Covid-19 Rahman, Fathin Aulia; Ruslanjari, Dina; Giyarsih, Sri Rum
TATALOKA Vol 25, No 4 (2023): Volume 25 No. 4 November 2023
Publisher : Universitas Diponegoro Publishing Group, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.25.4.244-257

Abstract

Masyarakat Desa Tegaltirto sebagian besar bermata pencaharian di sektor informal yang menjadi komponen paling rentan terhadap dampak Pandemi Covid-19. Ketahanan masyarakat diperlukan dalam menghadapi krisis dan ancaman Pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan: (1) menganalisis tingkat ketahanan masyarakat menurut aset penghidupannya; dan (2) mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi ketahanan masyarakat Desa Tegaltirto. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei. Populasi penelitian berdasarkan dusun yang dianggap mewakili Desa Tegaltirto menurut keragaman pekerjaan masyarakat yaitu Dusun Kadisono, Sompilan, dan Semoya. Teknik sampling menggunakan stratified random sampling jenis proporsional sampel sebanding jumlah populasi. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan statistik deskritif untuk analisis tingkat ketahanan, dan analisis faktor untuk identifikasi faktor yang memengaruhi ketahanan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Ketahanan masyarakat Desa Tegaltirto menurut kepemilikan aset menunjukkan tingkat ketahanan sedang, kategori tingkat ketahanan tinggi terdiri dari 9 rumah tangga, ketahanan sedang terdiri dari 75 rumah tangga, dan ketahanan rendah terdiri dari 16 rumah tangga. (2) Terbentuk 7 faktor yang mempengaruhi ketahanan masyarakat yaitu; faktor pendidikan dan perekonomian, pengetahuan dan akses informasi Covid-19, alam, ketersediaan sarana dan prasarana, pencegahan risiko Covid-19, bantuan dari pihak luar, dan kesehatan dan sosial masyarakat.
Community Preparedness in Facing Fire Disasters in Pondok Karya Village, Pondok Aren District, South Tangerang City Rahman, Fathin Aulia
JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Vol 11, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpg.v11i1.16333

Abstract

Pondok Aren sub-district is the area where fires occur most frequently in South Tangerang, with 16 incidents, 10 incidents due to electrical short circuits, and more than 80 rescue operations during 2022. Pondok Karya sub-district is an area with a high population density, making it prone to fires. This research aims to analyze the level of community preparedness for facing fire disasters in Pondok Karya Village. The method used in this research is quantitative-descriptive. The population in this research are people who live in Pondok Karya Village. The sampling technique used was purposive sampling with a sample size of 100 people. Data collection methods use questionnaires, observation, and documentation. The analysis technique uses descriptive percentages. The research results are based on five parameters: knowledge and behavior in dealing with disasters, emergency response plans, early warning systems, resource mobilization, and social capital. The research results show that the level of community preparedness for fire disasters is relatively low. The most influential factors are traditional-based early warning system indicators, socialization of early warning system mechanisms, and disaster organizations at the local level.
Kajian Lingkungan Pembangunan Gedung Bertingkat di Daerah Istimewa Yogyakarta Rahman, Fathin Aulia; Wahyudi, Widi; Anwar, Syaiful
JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN Vol. 2 No. 2 (2023): JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58169/jwikal.v2i2.251

Abstract

Yogyakarta Special Region is widely known as a student, tourist, and cultural city. These conditions triggered Yogyakarta's development and growth to be very rapid. So environmental problems arise, which, if not immediately addressed, will worsen environmental conditions. The type of research carried out was descriptive-qualitative through observation and interviews. The research results showed that many developments violated legal and environmental rules. The environmental impacts that occur include a reduction in the amount of green open land, a reduction in water catchment areas, sanitation problems, groundwater availability, and river pollution. Disaster risks arising from development include landslides on river borders due to development, flooding, and land shifts. Efforts that need to be implemented to manage and prevent environmental damage include the implementation of environmental and social management systems, the implementation of institutional functions, and efforts to develop community capacity through training and community education. Meanwhile, efforts are being made to reduce disaster risk through physical mitigation, biological mitigation, and the mitigation of social, economic, and cultural impacts.
STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA SRIHARJO KABUPATEN BANTUL DALAM MENGHADAPI ANCAMAN MULTIBENCANA Rahman, Fathin Aulia
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 1 No. 5 (2023): Oktober
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v1i5.112

Abstract

Indonesia menjadi wilayah yang dikenal secara luas sebagai supermarketnya bencana. Berbagai jenis bencana terjadi di Indonesia mulai dari bencana hidrometeorologi, geologi, pandemi, wabah penyakit hingga konflik sosial horizontal. Salah satu wilayah yang memiliki ancaman multibencana yaitu Desa Sriharjo Kabupaten Bantul. Ancaman multibencana yang terjadi tentu menjadi keharusan masyarakat yang tinggal di lingkungan sekitar bencana untuk dapat beradaptasi dan resilien. Menuju masyarakat yang resilien memerlukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat baik yang dilakukan oleh perguruan tinggi, dunia industri, pemerintah maupun oleh masyarakat sendiri. Sehingga kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk ancaman multibencana, bentuk pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan serta strategi pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi adanya ancaman multibencana. Beberapa rekomendasi pemberdayaan masyarakat yang dapat dilaksanakan meliputi; pemberdayaan masyarakat untuk UMKM (wedang uwuh, produsen peyek kacang, pprodusen peyek sagu, pengrajin anyaman bambu), pemberdayaan kelompok sadar wisata (pokdarwis), dan pemberdayaan elemen pendukung kebencanaan (FPRB, relawan, linmas). Perangkat desa dan masyarakat yang terlibat menunjukkan sikap antusias yang tinggi. Harapannya strategi pemberdayaan masyarakat yang telah dipetakan dapat dilaksanakan oleh seluruh komponen pentahelix kebencanaan untuk menuju masyarakat yang tangguh.
MITIGASI BENCANA MELALUI BOARDGAME UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN RPTRA PETUKANGAN BERSERI JAKARTA SELATAN Rahman, Fathin Aulia; Wahyudi, Widi; Marsin, Marsin; Ahmad Aldizar Akbar
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 2 No. 2 (2024): April
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v2i2.554

Abstract

Mitigasi bencana menjadi kunci bagi Indonesia menuju ketangguhan karena berada di wilayah kerawanan multibencana tinggi. Salah satunya melalui edukasi kebencanaan dengan menggunakan media belajar berupa boardgame untuk anak usia sekolah dasar. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, peneliti ingin berupaya meningkatkan pengetahuan kebencanaan anak-anak melalui edukasi bencana dengan media pembelajaran boardgame berbasis permainan kompetisi. Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan menunjukkan hasil kenaikan pengetahuan secara signifikan sebesar 61,65%. Parameter pengetahuan yang mengalami kenaikan paling signifikan yaitu pada parameter pengetahuan lembaga kebencanaan di Indonesia sebesar 85,71% dan upaya pencegahan dampak bencana sebesar 78,26%. Peneliti berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan lebih luas dan dilaksanakan di berbagai sekolah dengan media pembelajaran yang lebih bervariatif serta materi kebencanaan yang lebih komprehensif. Media pembelajaran berupa boardgame yang dihibahkan kepada RPTRA Petukangan Berseri harapannya dapat terus digunakan sebagai sarana belajar anak-anak di lingkungan RPTRA Petukangan Berseri.
Ketahanan dan Strategi Adaptasi UMKM Pasar Cipulir dalam Menghadapi Bencana Banjir Dwiningtias, Hamidah; Pratama, Munil Rizky; Alamsyah, Achmad Nur Fikri; Sutikno, Ari Yudha Caesar; Rahman, Fathin Aulia
ProBisnis : Jurnal Manajemen Vol. 15 No. 6 (2024): December: Management Science
Publisher : Lembaga Riset, Publikasi dan Konsultasi JONHARIONO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar Cipulir merupakan salah satu pusat perdagangan di Jakarta Selatan yang rentan terhadap banjir, yang mengakibatkan kerugian ekonomi, sosial, dan infrastruktur, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat ketahanan UMKM terhadap banjir serta mengidentifikasi strategi adaptasi yang diterapkan. Menggunakan pendekatan kuantitatif melalui kuesioner dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ketahanan UMKM berada pada kategori sedang dengan nilai indeks 1,94. Hal ini  dipengaruhi oleh keterbatasan akses terhadap sumber daya, baik dalam bentuk modal, informasi, teknologi, maupun jaringan pasar, rendahnya tingkat kesadaran mitigasi banjir, dan infrastruktur yang kurang memadai. Terdapat beberapa strategi adaptasi yang telah diterapkan, seperti penyimpanan barang di tempat yang lebih tinggi, pemanfaatan teknologi untuk pemasaran daring, dan membentuk komunitas solidaritas antar pedagang yang telah memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan ketahanan. Penting dilakukan penguatan edukasi mitigasi bencana, peningkatan infrastruktur penanggulangan banjir, dan pemberdayaan ekonomi melalui dukungan akses modal serta pelatihan adaptasi digital agar masyarakat dapat lebih siap dan tangguh menghadapi risiko banjir di masa depan.
PERILAKU ALTRUISTIK PADA MASYARAKAT TERDAMPAK BENCANA BANJIR DI KELURAHAN PEDURENAN, KECAMATAN KARANG TENGAH, KOTA TANGERANG Hasrian, H; Bimantara, M. Aji; Rezi, M. Syahrul; Rahman, Fathin Aulia
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam Vol 7, No 3 (2024): November
Publisher : PABKI (Perkumpulan Ahli Bimbingan dan Konseling Islam) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59027/alisyraq.v7i3.852

Abstract

Indonesia faces a high risk of natural disasters, one of which is flooding, particularly in lowland areas. This study aims to analyze the altruistic behavior and resilience of communities affected by floods in Pedurenan Sub-district, Karang Tengah District, Tangerang City, Banten. The research employs a quantitative method with a percentage descriptive approach using a Likert Scale to measure levels of altruism. The findings reveal that the majority of the community (63%) demonstrates a moderate level of altruism, with significant contributions from younger age groups and low-income residents. Social solidarity is evident in collective actions during disasters, such as assisting with evacuation and providing basic necessities. Altruistic behavior is influenced by various factors, including age, income level, and length of residency. These findings offer recommendations to enhance community capacity in disaster response through strengthened solidarity and improved social management.
Analisis Spasial Ancaman Kekeringan di Provinsi Banten: Studi untuk Perencanaan Wilayah Berkelanjutan Rahman, Fathin Aulia
LaGeografia Vol 23, No 3 (2025): Juni
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/lageografia.v23i3.72442

Abstract

Banten Province is one of the regions in Indonesia that has been significantly affected by the increasing frequency and intensity of hydrometeorological disasters. This study aims to map the hazards of hydrometeorological disasters in Banten Province, with a particular focus on drought hazards, which are often overlooked yet have widespread impacts. Using spatial analysis with Geographic Information Systems (GIS), this research collects and analyzes secondary data from various credible sources such as BNPB, BIG, BMKG, and Landsat 8 satellite imagery. Drought hazard maps were produced through overlay analysis and scoring of relevant parameters, including land use, slope gradient, soil type, rainfall, and distance to rivers. The spatial analysis results indicate that the majority of Banten (over 89%) falls within moderate to high drought hazard levels, with urban areas and dryland agriculture showing significant vulnerability. This study recommends strict water resource management, agricultural diversification, local capacity strengthening, and multisectoral collaboration as strategic measures to achieve sustainable and adaptive spatial planning in response to drought risks in Banten Province.AbstrakProvinsi Banten merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang mengalami dampak signifikan dari peningkatan frekuensi dan intensitas bencana hidrometeorologi. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan bahaya bencana hidrometeorologi di Provinsi Banten, dengan fokus khusus pada bahaya kekeringan yang seringkali terabaikan namun memiliki dampak luas. Menggunakan analisis spasial dengan Sistem Informasi Geografis (SIG), penelitian ini mengumpulkan dan menganalisis data sekunder dari berbagai sumber kredibel seperti BNPB, BIG, BMKG, dan citra satelit Landsat 8. Peta kekeringan dihasilkan melalui analisis overlaying dan penskoran parameter relevan, yaitu; penggunaan lahan, kemiringan lereng, jenis tanah, curah hujan, dan jarak dengan sungai. Hasil analisis spasial menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Banten (lebih dari 89%) berada pada tingkat bahaya kekeringan sedang hingga tinggi, dengan wilayah perkotaan dan pertanian lahan kering menunjukkan kerentanan signifikan. Penelitian ini merekomendasikan manajemen sumber daya air yang ketat, diversifikasi pertanian, penguatan kapasitas lokal, dan kerjasama multisektor sebagai langkah strategis dalam mewujudkan perencanaan wilayah yang berkelanjutan dan adaptif terhadap risiko kekeringan di Provinsi Banten.
Inclusive Disaster Education for Students with Special Needs in Indonesia: A Case Study at SLB BC Harapan Ibu, Jakarta Dwiningtias, Hamidah Dwiningtias; Pratama, Munil Rizky; Rohmansyah; Laurensius Puntodewo; Rahman, Fathin Aulia; Taqwa Putra Budi Purnomo Sidi Hiram
Chatra: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol. 3 No. 2 (2025): Chatra: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
Publisher : CV. Yazri Aksara Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62238/chatra.v3i2.255

Abstract

Purpose – This study investigates how inclusive disaster education is implemented for students with special needs in Indonesia, addressing a critical gap where vulnerable groups often lack adequate preparedness. It aims to examine the effectiveness of visual learning strategies and identify challenges in practice.Design/methods/approach – A qualitative case study was conducted at SLB BC Harapan Ibu, Jakarta, involving interviews with teachers and parents, classroom observations, and analysis of educational materials and evacuation drills to explore practical implementation and obstacles faced.Findings – The study found that visual media significantly improved students’ understanding of safety procedures. However, challenges remain, including the lack of official educational modules tailored for special needs contexts, insufficient school infrastructure, and the need for repetitive instruction for students with intellectual disabilities. These insights contribute practical knowledge on how inclusive disaster education can be operationalized in special needs schools.Research implications/limitations – This research is limited to a single school context, which may constrain generalizability. Future studies should explore diverse educational settings and develop standardized disaster preparedness materials to ensure broader, effective implementation of inclusive disaster education. 
Ketahanan Masyarakat Penyintas Berbasis Pentagon Aset Pasca Gempabumi Cianjur (Studi di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat) Rahman, Fathin Aulia; Achadi, Abdul Haris
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 30, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.94497

Abstract

ABSTRACT The Cianjur earthquake was a large shallow earthquake caused by the Cimandiri Fault which was later determined to be the Cugenang Local Fault. The impact of the 5.6 magnitude earthquake devastated most of the Cianjur Regency area, causing a lot of suffering and misery for the post-Cianjur earthquake survivors. Community resilience was needed in facing crises and threats of disaster. This research aimed to: (1) analyzed community resilience; and (2) identified  factors that influenced community resilience. This research was quantitative research with a survey method. The research population was based on the sub-district that had the worst impact, namely Cugenang District. The sampling technique used simple random sampling. Data collection techniques used questionnaires and documentation. The data analysis technique used descriptive statistical methods to analyzed levels of resilience, factor analysis methods to identified factors and quantitative description methods to determined community adaptation strategies. The research results showed that the level of resilience of the earthquake survivors in Cugenang District was in the Medium category. The lowest level of resilience according to livelihood assets was natural capital and financial capital. The six most influential factors on resilience were formed, namely socio-economic conditions, the impact of post-disaster assistance & community involvement, post-disaster economic capacity, post-disaster health, and ownership of water sources..