Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPLEMENTASI ECOBRICK SEBAGAI SOLUSI UNTUK MENGURANGI LIMBAH PLASTIK DI DESA PEMATANG PANJANG Ahmad Mishbahul Munier; Dwi Retno Wulandari; Noor Maulidah; Reza Nur Apriansyah; Rizka Rahmikasari; Siti Hardiyanti Pertiwi; Umi Nahdatus Sa'adah; Uswatun Hasanah; Suci Anggraeni, Wulan; Pembimbing Thresye
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 6: Nopember 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v4i6.8792

Abstract

ABSTRACT Plastic waste is one of the significant environmental challenges, especially in areas with limited waste management. This service aims to explore the implementation of ecobricks as a solution to reduce plastic waste in Pematang Panjang Village. Ecobricks are a recycling method that utilizes plastic bottles to store small plastic waste, which can then be used as construction materials for various purposes. This article describes the process of socialization, training, and making ecobricks, as well as evaluating its effectiveness in reducing the volume of plastic waste and increasing public awareness and involvement in waste management. The results of the service show that the implementation of ecobricks in this village has succeeded in reducing plastic waste and encouraging the community to be more active in protecting the environment. In addition, ecobricks also provide additional benefits as an alternative to sustainable construction materials. This study recommends the application of the ecobrick model in other communities as an effective strategy in plastic waste management and increasing environmental awareness. Keywords: Plastic Waste; Ecobrick; Waste Management ABSTRAK Limbah plastik merupakan salah satu tantangan lingkungan yang signifikan, terutama di daerah-daerah dengan pengelolaan sampah yang terbatas. Pengabdian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi ecobrick sebagai solusi untuk mengurangi limbah plastik di Desa Pematang Panjang. Ecobrick adalah metode daur ulang yang memanfaatkan botol plastik untuk menyimpan limbah plastik kecil, yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan konstruksi untuk berbagai keperluan. Artikel ini mendeskripsikan proses sosialisasi, pelatihan, dan pembuatan ecobrick , serta mengevaluasi efektivitasnya dalam mengurangi volume limbah plastik dan meningkatkan kesadaran serta keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa implementasi ecobrick di desa ini berhasil mengurangi limbah plastik dan mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam menjaga lingkungan. Selain itu, ecobrick juga memberikan manfaat tambahan sebagai alternatif material konstruksi yang berkelanjutan. Studi ini merekomendasikan penerapan model ecobrick di komunitas lain sebagai strategi efektif dalam pengelolaan sampah plastik dan peningkatan kesadaran lingkungan. Kata kunci : Limbah Plastik; Ecobrick; Pengelolaan Sampah
Analisis K-Means Cluster Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan Indikator Indeks Pembangunan Manusia Muhammad Naufal Nor Akmal; Akhmad Yusuf; Ahmad Mishbahul Munier; Muhammad Tezhar Rayhan Noor
Komputika : Jurnal Sistem Komputer Vol. 14 No. 2 (2025): Komputika: Jurnal Sistem Komputer
Publisher : Computer Engineering Departement, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/komputika.v14i2.16301

Abstract

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator komprehensif yang digunakan untuk mengukur kualitas hidup penduduk melalui tiga dimensi utama: kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Di Provinsi Kalimantan Selatan, masih terjadi kesenjangan capaian IPM antar kabupaten/kota, yang mencerminkan adanya ketimpangan dalam pembangunan manusia. Untuk itu, diperlukan pendekatan analitis guna mengelompokkan wilayah-wilayah berdasarkan IPM-nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan 13 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan indikator IPM menggunakan metode K-Means Clustering. Data yang digunakan mencakup empat indikator: Umur Harapan Hidup (UHH), Harapan Lama Sekolah (HLS), Rata-rata Lama Sekolah (RLS), dan Pengeluaran per Kapita. Sebelum clusterisasi, data dinormalisasi menggunakan metode Min-Max Scaling untuk menyamakan skala variabel. Selanjutnya, K-Means diterapkan untuk membentuk cluster berdasarkan kesamaan karakteristik. Pemilihan jumlah cluster optimal dilakukan menggunakan metode Elbow. Hasil analisis menunjukkan bahwa tiga cluster terbentuk secara optimal: cluster dengan IPM sangat tinggi, tinggi, dan sedang. Cluster IPM sangat tinggi terdiri dari Kota Banjarbaru dan Kota Banjarmasin; cluster tinggi mencakup mayoritas kabupaten; sementara cluster sedang hanya mencakup dua kabupaten dengan capaian IPM paling rendah. Temuan ini memberikan gambaran mengenai ketimpangan pembangunan manusia di Kalimantan Selatan. Kontribusi utama penelitian ini adalah menyediakan dasar analitik berbasis data untuk mendukung perumusan kebijakan pembangunan yang lebih efektif, khususnya dalam mengurangi kesenjangan IPM antar wilayah.