I Gede Wyana Lokantara
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALYSIS OF THE EFFECTS OF URBAN SPRAWL ON THE TRANSFORMATION OF PANGKALPINANG CITY Mayasari, Dessy; I Gede Wyana Lokantara
Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 13 No 2 (2024)
Publisher : Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpm.v13i2.46488

Abstract

The characteristics of Pangkalpinang City as an archipelagic area have undergone a spatial transformation. Historically, the Pangkalpinang City area has been a mining area since 1973, and is currently developing into the capital city of Bangka Belitung province. developed into the service sector, industry, and trade. This study aims to analyze the spatial transformation of Pangkalpinang City due to urban sprawl and the pattern of changes that occur. The methodology used in this study is a mix method consisting of several methods such as the city's economic development sector using Dynamic Location Queationt, socio-spatial analysis, and leapfrog analysis. This study found that several sub-districts in the Pangkalpinang City area experienced a leapfrog type of spatial development, which was characterized by the orientation of the development of residential and industrial areas. The land in Pangkalpinang City is not productive agricultural land, but dry land plantation areas, so that the development of urban physical expansion does not eliminate the essential benefits of agricultural land for food productivity. Meanwhile, under the ex-mines, currently it has been used for the development of the fishery sector and the use of renewable energy development. Another finding is that the limited space of Pangkalpinang City to support the growing development will result in the orientation of land use towards the surrounding suburbs
SPATIAL ENTROPHY DAN POLARISASI MORFOLOGI KOTA SEKUNDER DI KEPULAUAN: STUDI KOTA PANGKALPINANG I Gede Wyana Lokantara; Khairunnisak; Nasution, Rafika Hilmi
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol. 6 No. 2 (2025): VOLUME 6 NOMOR 2 OKTOBER 2025
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/ijsp.v6i2.12692

Abstract

Kota sekunder memainkan peran strategis dalam sistem wilayah nasional sebagai simpul pertumbuhan di luar metropolitan, namun umumnya memiliki keterbatasan kapasitas tata ruang dan daya dukung lingkungan. Pangkalpinang, sebagai ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, adalah kota sekunder bercorak kepulauan yang mengalami tekanan signifikan akibat transisi ekonomi dari sektor agraris ke jasa dan perdagangan. Dalam dua dekade terakhir, kota ini menunjukkan pola ekspansi fisik yang semakin tersebar dan sulit dikendalikan, tanpa dukungan sistem diagnosis spasial yang komprehensif terhadap perubahan penggunaan lahan. Penelitian ini menggunakan metode Shannon Entropy untuk menganalisis perubahan keteraturan spasial berdasarkan dua perspektif utama berdasarkan kedekatan terhadap pusat kota (H'p) dan jaringan jalan (H'j), dengan cakupan tujuh kecamatan dalam rentang waktu 2000, 2010, dan 2024. Hasil menunjukkan peningkatan nilai entropy tertinggi di Bukit Intan H'p sebesar 0,3335 menjadi 0,5316 dan Gerunggang dari H'p: 0,3478 menuju 0,4608), yang mencerminkan desentralisasi pembangunan mengikuti struktur jaringan jalan. Pendekatan ini berhasil mengungkap wilayah-wilayah yang mulai kehilangan kontrol spasialnya, sekaligus menawarkan cara pandang baru dalam menilai tekanan terhadap ruang produktif. Temuan ini menjadi dasar penting dalam merumuskan kebijakan perlindungan terhadap kawasan dengan tekanan pembangunan tinggi, serta menyumbang pada pemahaman teoretis tentang arah transformasi ruang kota sekunder di kawasan kepulauan. Kata kunci: Kota sekunder; Pangkalpinang; Shannon Entropy, Spasial