Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Fenomena Ghosting dalam Proses Rekrutment: Faktor Pendorong, Strategi, dan Solusi Mendapatkan Kandidat dari Kalangan Gen Z Marina, Ida Ayu Putu Anandita; Komalasari, Yeyen
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol. 7 (2025): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/snts.v7i.3559

Abstract

Fenomena ghosting dalam proses rekrutmen oleh kandidat dari Gen Z semakin banyak terjadi dan menimbulkan tantangan bagi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama yang mendorong terjadinya ghosting pada kandidat Gen Z, serta merumuskan strategi dan solusi yang efektif untuk mengurangi kejadian tersebut. Penelitian merupakan penelitian kualitatif menggunakan pendekatan analisis eksploratif dengan maksud untuk memahami fenomena yang dirasakan oleh subyek penelitian, seperti perilaku, persepsi, tindakan yang dinarasikan. Penelitian ini menemukan hasil bahwasanya proses rekrutmen yang panjang, kurangnya komunikasi, ketidaksesuaian ekspetasi, serta reputasi negatif perusahaan menjadi faktor utama penyebab fenonema ghosting ini terjadi. Strategi efektif yang diidentifikasi mencakup transparansi informasi sejak awal, penggunaan teknologi digital, serta komunikasi yang konsisten selama proses rekrutmen berlangsung. Selain itu, solusi seperti mempercepat atau mempersingkat proses rekrutmen, membangun reputasi ataupun citra positif perusahaan, menggunakan platform atau sosial media yang familier bagi Gen Z juga disarankan untuk menarik perhatian serta meningkatkan kepuasan dari Gen Z sehingga dianggap mampu mengurangi angka ghosting. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendekatan rekrutmen yang responsif, sederhana, dan adaptif terhadap teknologi dapat menjadi kunci untuk menarik perhatian serta mempertahankan minat kandidat dari kalangan Gen Z. Untuk mengurangi ghosting dalam rekrutmen, perusahaan perlu mempercepat proses seleksi, meningkatkan komunikasi yang transparan dan responsif, serta memanfaatkan teknologi digital seperti wawancara online. Membangun citra positif melalui media sosial juga penting untuk menarik minat kandidat. Sebaliknya, Generasi Z diharapkan menjaga profesionalisme dengan memberi tahu jika mundur dari seleksi, memastikan ekspektasi realistis sejak awal, dan memanfaatkan platform digital untuk memahami reputasi perusahaan.