Masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana eksistensi tradisi uwi ndota sebagai kearifan lokal masyarakat Suku Koto?. (2) Bagaimanakah cita rasa makanan khas uwi ndota masyarakat Suku Koto?. (3) Apasajakah nilai-nilai kearifan lokal dalam tradisi uwi ndota masyarakat Suku Koto?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan; (1) Memberikan gambaran dari pelaksanaan tradisi uwi ndota sebagai kearifan lokal masyarakat Suku Koto. (2) Mengetahui cita rasa makanan khas uwi ndota masyarakat Suku Koto. (3) Menjelaskan nilai-nilai kearifan lokal dalam tradisi uwi ndota masyarakat Suku Koto. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Subjek dalam penelitian ini seluruh masyarakat kampung Wajo yang melaksanakan kegiatan adat uwi ndota. Teknik pengumpulan data di lakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif Miles and Huberman, dengan komponenya, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka disimpulkan bahwa 1) Eksistensi yang tetap dipertahankan oleh masyarakat suku Koto yaitu: a) uwi ndota menjadi makanan khas tradisional yang kemunculannya dari jaman leluhur yang terus dipertahankan sampai sekarang; b) uwi ndota keberadaanya sampai sekarang yang menjadi simbol atau icon dan makanan tersebut disajikan sesajian untuk leluhur. 2) Cita rasa uwi ndota yaitu: a) uwi ndota mempunyai ciri khas aroma atau bau yaitu memiliki cita rasa yang enak dan wangi; b) uwi ndota merupakan makanan yang sangat disukai oleh semua kalangan dengan cita rasa yang nikmat dan enak karena dipadukan dengan rasa daging. 3) Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi uwi ndota yaitu: a) nilai religius, kegiatan masyarakat yang meyakini terhadap kekuasaan tertinggi yang dikenal dengan sebutan “dewa reta ngga’e rade” dan “embu kajo sipo ri’a sagho modo kami” yang meyakini Tuhan kekuasaan tertinggi serta leluhur yang selalu menjaga kami; b) nilai sosial budaya, berkaitan dengan tradisi uwi ndota yakni kerjasama atau gotong royong yang menjadi tulang punggung dalam berkehidupan; c) nilai historis, sebagai peristiwa berulang yang diwariskan oleh leluhur sejalan dengan kepercayaan yang dilestarikan oleh generasi penerusnya.