Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian lahan dalam rangka pengembangan kawasan ekowisata Mangrove Tanjung Batu, Desa Sekotong Tengah yang mengacu pada parameter ketebalan mangrove, kerapatan mangrove, jenis mangrove, pasang surut dan objek biota. Ekowisata merupakan sebuah konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan yang memadukan konservasi dan pariwisata, sehingga mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan alam, budaya serta meningkatkan partisipasi masyarakat lokal. Dalam rangka kegiatan ekowisata mangrove, perlu dilakukan penilaian kesesuaian lahan yang bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian kawasan untuk pengembangan atraksi wisata yang berbasis ekologi. Analisis kesesusaian lahan penting dilakukan mengingat mangrove memiliki tingkat kerentanan yang cukup tinggi, oleh karena itu pembangunan pariwisata pada kawasan ini memerlukan perencanaan yang detail . Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan penentuan lokasi secara Purposive Sampling, dan pengukuran untuk mengetahui kondisi mangrove menggunakan metode Transek Garis dan petak contoh (Line Transect Plot. Hasil penelitian menunjukkan kondisi kerapatan mangrove, jenis mangrove, pasang surut dan jenis biota di kawasan ini berada pada kategori baik dengan skor 2-3, untuk parameter ketebalan mangrove berada pada kategori yang rendah dengan skor 1. Sedangkan hasil akhir penilaian kesesuaian lahan menunjukkan Tanjung Batu berada pada kategori “sesuai” untuk dikembangkan sebagai kawasan ekowisata mangrove di wilayah Sekotong Tengah, dengan IKW pada stasiun I, II dan II adalah 1,97. Potensi ekowisata yang dapat dikembangkan di lokasi Tanjung Batu dapat berupa keanekaragaman flora dan fauna dan landscape pantai.