Wahdaniya, Wahdaniya
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

TRI PUSAT PENDIDIKAN SEBAGAI LEMBAGA PENGEMBANGAN TEORI PEMBELAJARAN (PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM) Wahdaniya, Wahdaniya
IQRA : JURNAL MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM Vol 4, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : IQRA : JURNAL MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang tri pusat pendidikan (rumah, sekolah dan masyarakat) sebagai lembaga pengembangan teori pembelajaran dalam perspektif pendidikan Islam.. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka (library research). Data yang terkumpul diperoleh dari studi kepustakaan (library research) berupa jurnal, buku/literatur yang relevan dengan tulisan ini. Adapun bahan pustaka yang mempunyai kekuatan mengikat yang mendasari kajian dalam tulisan ini yaitu al-Qur`an dan terjemahnya serta hadits. (1). Keluarga adalah institusi pertama yang memberikan pondasi primer bagi perkembangan peserta didik dan orang tua merupakan penanggung jawab utama terhadap pendidikan dalam keluarga. Melalui interaksi dalam keluarga peserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, kebiasaan, nilai-nilai dan emosi. (2). Ajang pendidikan kedua setelah keluarga adalah sekolah dan yang berperan dalam memberikan pendidikan untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani peserta didik adalah guru. (3). Masyarakat besar pengaruhnya dalam memberi arah terhadap pendidikan anak terutama para pemimpin masyarakat/tokoh masyarakat. Keadaaan masyarakat dalam berbagai corak dan bentuknya akan berpengaruh, baik langsung maupun tidak langsung terhadap pendidkan peserta didik. Keterlibatan tri pusat pendidikan dalam proses pendidikan mesti terselenggara secara terpadu dan integral, sehingga masing-masing dari setiap unsur pendidikan itu saling melengkapi dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Paradigma Pendidikan Islam Tentang Patologi Sosial (Penyakit Sosial) Wahdaniya, Wahdaniya
IQRA : JURNAL MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM Vol 5, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : IQRA : JURNAL MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan paradigma pendidikan Islam tentang patologi sosial (penyakit sosia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka (library research). Data yang terkumpul diperoleh dari studi kepustakaan (library research) berupa jurnal, buku/literatur yang relevan dengan tulisan ini. Adapun bahan pustaka yang mempunyai kekuatan mengikat yang mendasari kajian dalam tulisan ini yaitu al-Qur`an dan terjemahnya serta hadits. Hasil kajian menunjukan bahwa pendidikan Islam merupakan pendekatan yang strategis dalam membentuk karakter individu yang kuat serta sebagai solusi yang sangat urgen untuk menyikapi berbagai penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat (patologi sosial). Pendidikan Islam di dalamnya mencakup nilai-nilai ketauhidan, ibadah dan akhlak. Pendidikan Islam berkaitan dengan pembinaan sikap mental spiritual yang dapat mendasari tingkah laku manusia dalam berbagai bidang kehidupan, menjadi pegangan pokok yang membimbing dan mengarahkan manusia untuk bertindak benar dalam hubungannya dengan Allah swt, sesama manusia maupun dengan alam semesta
TANGGUNG JAWAB PENDIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLA Wahdaniya, Wahdaniya; Masnan, Sulaeman
AL-URWATUL WUTSQA: Kajian Pendidikan Islam Vol. 1 No. 2 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan Tanggung Jawab pendidik dalam pendidikan Islam. Pendidik merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didiknya dengan upaya mengembangkan seluruh potensi peserta didik, baik potensi afektif (rasa), kognitif (cipta), maupun psikomotorik (karsa). Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkungan, yaitu lingkungan keluarga dan yang bertanggung jawab adalah orang tua, di lingkungan sekolah adalah guru dan lingkungan masyarakat adalah seluruh masyarakat, khususnya para pemimpi/tokoh masyarakat. Oleh karena itu orang tua, sebagai pendidik dalam keluarga, guru sebagai pendidik di sekolah, dan peminpin (tokoh masyarakat), sebagai pendidik dalam masyarakat harusah sejalan, bekerjasama dan senantisa beriringan dalam proses pendidikan. Adapun fokus kajian dalam tulisan ini adalah bagaimana tanggung jawab orang tua dalam pendidikan dikeluarga, bagaimana tanggung jawab guru dalam pendidikan di sekolah, dan bagaimana tanggung jawab pemimpin dan tokoh masyarakat dalam pendidikan di masyarakat. Studi ini menemukan bahwa ketiga unsur tersebut yakni, orang tua, guru, dan masyarakat harus secara bersama-sama ikut memikul tanggung jawab dalam mendidik. Tidak benar anggapan yang menyatakan bahwa segala tanggung jawab itu hanya ada di pundak salah satu dari ketiga pihak tersebut.Kata Kunci: Pendidikan Islam, Peserta Didik, Tanggung Jawab Pendidik
PROBLEMATIKA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PASCA COVID-19 DI SD INPRES JONGAYA 1 KOTA MAKASSAR Margiono, Margiono; Malli, Rusli; Wahdaniya, Wahdaniya
Jurnal Kinerja Vol 2 No 1 (2024): Kinerja : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LPPM Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/kinerja.v2i1.9486

Abstract

The problems faced by Islamic Religious Education Teachers in managing post-Covid-19 learning at SD Inpres Jongaya 1 are behavior and character, such as students' lack of discipline in attending lessons, lack of a culture of shame, namely shame if they break the rules. For example: embarrassed to come late, ashamed not to picket, ashamed not to do homework and so on. Supporting and inhibiting factors for Islamic religious education teachers in managing learning at SD Inpres Jongaya 1, namely: supporting factors are, such as the school providing a Wi-fe network, good teacher relations, and adequate school facilities and the inhibiting factor is that the teacher is not too able to know the characters of each student, the assessor that underlies the needs of students has not been conveyed in the learning process and lacks infrastructure. The teacher's efforts in overcoming problems in managing post-covid-19 learning at SD Inpres Jongaya 1, namely searching for and digging up information through training or by using search media to get updated information regarding how to manage learning and the development of the learning curriculum at SD Inpres Jongaya 1.
TRI PUSAT PENDIDIKAN SEBAGAI LEMBAGA PENGEMBANGAN TEORI PEMBELAJARAN (PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM) Wahdaniya, Wahdaniya
IQRA : JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol. 4 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : IQRA : JURNAL PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang tri pusat pendidikan (rumah, sekolah dan masyarakat) sebagai lembaga pengembangan teori pembelajaran dalam perspektif pendidikan Islam.. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka (library research). Data yang terkumpul diperoleh dari studi kepustakaan (library research) berupa jurnal, buku/literatur yang relevan dengan tulisan ini. Adapun bahan pustaka yang mempunyai kekuatan mengikat yang mendasari kajian dalam tulisan ini yaitu al-Qur`an dan terjemahnya serta hadits. (1). Keluarga adalah institusi pertama yang memberikan pondasi primer bagi perkembangan peserta didik dan orang tua merupakan penanggung jawab utama terhadap pendidikan dalam keluarga. Melalui interaksi dalam keluarga peserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, kebiasaan, nilai-nilai dan emosi. (2). Ajang pendidikan kedua setelah keluarga adalah sekolah dan yang berperan dalam memberikan pendidikan untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani peserta didik adalah guru. (3). Masyarakat besar pengaruhnya dalam memberi arah terhadap pendidikan anak terutama para pemimpin masyarakat/tokoh masyarakat. Keadaaan masyarakat dalam berbagai corak dan bentuknya akan berpengaruh, baik langsung maupun tidak langsung terhadap pendidkan peserta didik. Keterlibatan tri pusat pendidikan dalam proses pendidikan mesti terselenggara secara terpadu dan integral, sehingga masing-masing dari setiap unsur pendidikan itu saling melengkapi dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Paradigma Pendidikan Islam Tentang Patologi Sosial (Penyakit Sosial) Wahdaniya, Wahdaniya
IQRA : JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol. 5 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : IQRA : JURNAL PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan paradigma pendidikan Islam tentang patologi sosial (penyakit sosia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka (library research). Data yang terkumpul diperoleh dari studi kepustakaan (library research) berupa jurnal, buku/literatur yang relevan dengan tulisan ini. Adapun bahan pustaka yang mempunyai kekuatan mengikat yang mendasari kajian dalam tulisan ini yaitu al-Qur`an dan terjemahnya serta hadits. Hasil kajian menunjukan bahwa pendidikan Islam merupakan pendekatan yang strategis dalam membentuk karakter individu yang kuat serta sebagai solusi yang sangat urgen untuk menyikapi berbagai penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat (patologi sosial). Pendidikan Islam di dalamnya mencakup nilai-nilai ketauhidan, ibadah dan akhlak. Pendidikan Islam berkaitan dengan pembinaan sikap mental spiritual yang dapat mendasari tingkah laku manusia dalam berbagai bidang kehidupan, menjadi pegangan pokok yang membimbing dan mengarahkan manusia untuk bertindak benar dalam hubungannya dengan Allah swt, sesama manusia maupun dengan alam semesta