Masa transisi dalam pendidikan anak usia dini merupakan fase krusial yang memengaruhi perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak. Namun, proses ini sering menjadi tantangan bagi anak, orang tua, dan guru akibat perbedaan metode pembelajaran serta lingkungan belajar yang lebih terstuktur. Penelitian ini (1) Mendeskripsikan strategi inovasi yang diterapkan TK Muslimat NU 1 Tupang dalam kebijakan transisi pendidikan anak usia dini, (2) Mengidentifikasi strategi yang diterapkan sekolah dalam menciptakan proses transisi yang ramah anak, (3) Mengeksplorasi peran guru, orang tua, dan lingkungan sekolah dalam mendukung adaptasi anak selama transisi, dan (4) Memberikan rekomendasi praktis bagi lembaga PAUD dan SD dalam mengembangkan kebijakan transisi berbasis pengalaman anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan terdiri dari 10 guru, kepala sekolah, dan 2 wali murid. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, serta dokumentasi sekolah. Analisis data dilakukan secara sistematis melalui seleksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Kredibilitas data diuji dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan penelitian, triangulasi, diskusi sejawat, analisis kasus negatif, dan referensi tambahan. Hasil penelitian menunjukkan tiga strategi utama dalam kebijakan transisi di TK Muslimat NU 1 Tumpang: (1) Skrining awal, mencakup pemeriksaan kesehatan serta deteksi dini perkembangan bahasa, kognitif, sosial-emosional, fisik motorik, dan nilai agama-moral anak, (2) Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), dengan pendekatan edukatif yang menyenangkan, dan (3) Program parenting, yang memperkuat sinergi antara sekolah dan keluarga. Strategi ini efektif dalam memfasilitasi adaptasi anak, mengurangi kecemasan, serta memberikan rekomendasi bagi lembaga PAUD lainnya dalam merancang kebijakan transisi yang lebih baik.