This Author published in this journals
All Journal Ruang
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Eksistensi Faham Aliran De Stijl Pada Komposisi Fasade Bangunan Kolonial Belanda Dan Rumah Kontemporer Hariyadi Salenda
JURNAL RUANG / ISSN : 2085-6962 Vol 5 No 2 September (2013): RUANG : JURNAL ARSITEKTUR
Publisher : Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Jl. Sukarno-Hatta Km.9, Palu 94118 e-mail :Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Jl. Sukarno-Hatta Km.9, Palu 941

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ruang.v5i2 September.158

Abstract

One of stream growing during of modern architecture is De Stijl stream. The stream of De Stijl (The Style) originated from the art of painting in the Netherlands founded in 1917 by the painter Theo van Doesburg and Piet Mondrian. In general, De Stijl proposed simplicity, abstraction, using a composition of horizontal-vertical lines, squares or rectangles, using a composition of red, yellow, blue, black, white, and gray, and use asymmetrical balance the composition. One of the buildings that are designed to follow the principles of De Stijl painting wing is Schroder House by Gerrit Rietveld. Because of Indonesia as the countries of the former Dutch colony with allegations that there are some colonial buildings of Dutch facade form more or less influenced by the ideas of De Stijl stream. Similarly, the development of buildings, contemporary homes in Indonesia. One sign that is legible facade form fields set by a combination square and rectangular-field side of the field lines forming in the vertical-horizontal, and combined with a horizontal flat roof forms. The most prominent existence from stream of De Stijl in architecture facade manifested in the Dutch colonial buildings and contemporary homes on the composition of the investigated area, the composition of line, texture and composition. However, the existence of De Stijl stream is the composition of the field tends to be manifested in facade buildings compared to the Dutch colonial building’s facade contemporary homes, as shown in the arrangement of areas which are arranged on the asymmetry facade balanced and use 2 forms a horizontal flat roof areas.
Arsitektur Hijau Sebagai Instrumen Pendekatan Perancangan Terminal Angkutan Darat Tipe B Di Kabupaten Tojo Una-Una indri Islamiyati penende; Hariyadi Salenda; Arifin, Rosmiaty; Moch. Rachmat Syahrullah
JURNAL RUANG / ISSN : 2085-6962 Vol 17 No 2 (2023): JURNAL RUANG
Publisher : Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Jl. Sukarno-Hatta Km.9, Palu 94118 e-mail :Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Jl. Sukarno-Hatta Km.9, Palu 941

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ruang.v17i2 September.170

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsep perancangan serta menghasilkan Desain Terminal Angkutan Darat Tipe B dengan pendekatan arsitektur hijau di Kabupaten Tojo Una-Una yang dapat memberikan akses transportasi darat yang baik serta nyaman bagi penggunanya. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode perancangan arsitektur. Metode perancangan arsitektur adalah proses dalam merancang untuk menghasilkan suatu desain yang diawali dengan pengumpulan data-data yang relevan dengan penelitian, wawancara serta observasi lapangan. Data-data tersebut kemudian diolah melalui tahapan analisis-analisis perancangan dalam arsitektur. Hasil dari penelitian ini adalah konsep desain terminal tipe B sebagai prasarana transportasi darat di Kabupaten Tojo Una-Una yang menerapkan pendekatan arsitektur hijau. Adapun prinsip-prinsip arsitektur hijau yang diterapkan pada perancangan terminal ini diantaranya penggunaan solar panel sebagai pembangkit listrik utama, sunscreen pada bangunan, meminimalisir penggunaan AC, bukaan-bukaan yang maksimal pada bangunan serta memanfaatkan tumbuhan dan air sebagai pengatur iklim di sekitar tapak.