Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN EMO-DEMO (EMOTIONAL DEMONSTRATION) BAGI KADER POSYANDU SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN Nuradhiani, Annisa; Setyani Sartika, Rakhmi; Diah Koerniawati, Ratu
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 1 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i1.219-225

Abstract

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) berperan penting untuk membantu mencapai derajat kesehatan masyarakat. Ujung tombak posyandu adalah kader, sehingga penting untuk seorang kader memiliki pengetahuan baik terkait kesehatan. Salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia adalah stunting. Stunting dapat dicegah pada masa 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan). Berdasarkan data E-PPGM (Elektronik - Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) Puskesmas Taktakan tahun 2022, jumlah stunting pada baduta adalah 48 orang. Salah satu metode pemberian edukasi yang interaktif dan dapat membantu mencegah stunting adalah Emo-Demo (Emotional-Demonstration). Emo-Demo merupakan salah satu metode pendekatan untuk mengubah perilaku masyarakat yang berisi kegiatan partisipatif serta  bertujuan untuk menyampaikan pesan dengan cara menyenangkan atau menyentuh emosi, sehingga membuat lebih mudah diingat dan berdampak positif dibandingkan dengan metode perubahan perilaku lainnya. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan Emo-Demo ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap para kader dalam membantu menurunkan angka stunting di Puskesmas Taktakan. Metode yang digunakan adalah pengerjaan pre-test, penyuluhan dengan ceramah, pelaksanaan 3 modul Emo-Demo (ASI Saja Cukup, ATIKA Sumber Zat Besi, serta Porsi Makan Bayi dan Anak), dan pengerjaan post-test. Setelah mengikuti pelatihan, para kader lebih memahami tentang stunting dan diharapkan dapat melakukan Emo-Demo pada kegiatan posyandu. Hal ini dapat terlihat dari hasil post-test bahwa 33,3% pengetahuan para peserta pelatihan mengalami peningkatan dan hasil post-test bahwa 25% sikap para peserta pelatihan mengalami peningkatan menjadi sangat positif.
PELATIHAN EMO-DEMO (EMOTIONAL DEMONSTRATION) BAGI KADER POSYANDU SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN Nuradhiani, Annisa; Setyani Sartika, Rakhmi; Diah Koerniawati, Ratu
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 1 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i1.219-225

Abstract

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) berperan penting untuk membantu mencapai derajat kesehatan masyarakat. Ujung tombak posyandu adalah kader, sehingga penting untuk seorang kader memiliki pengetahuan baik terkait kesehatan. Salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia adalah stunting. Stunting dapat dicegah pada masa 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan). Berdasarkan data E-PPGM (Elektronik - Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) Puskesmas Taktakan tahun 2022, jumlah stunting pada baduta adalah 48 orang. Salah satu metode pemberian edukasi yang interaktif dan dapat membantu mencegah stunting adalah Emo-Demo (Emotional-Demonstration). Emo-Demo merupakan salah satu metode pendekatan untuk mengubah perilaku masyarakat yang berisi kegiatan partisipatif serta  bertujuan untuk menyampaikan pesan dengan cara menyenangkan atau menyentuh emosi, sehingga membuat lebih mudah diingat dan berdampak positif dibandingkan dengan metode perubahan perilaku lainnya. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan Emo-Demo ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap para kader dalam membantu menurunkan angka stunting di Puskesmas Taktakan. Metode yang digunakan adalah pengerjaan pre-test, penyuluhan dengan ceramah, pelaksanaan 3 modul Emo-Demo (ASI Saja Cukup, ATIKA Sumber Zat Besi, serta Porsi Makan Bayi dan Anak), dan pengerjaan post-test. Setelah mengikuti pelatihan, para kader lebih memahami tentang stunting dan diharapkan dapat melakukan Emo-Demo pada kegiatan posyandu. Hal ini dapat terlihat dari hasil post-test bahwa 33,3% pengetahuan para peserta pelatihan mengalami peningkatan dan hasil post-test bahwa 25% sikap para peserta pelatihan mengalami peningkatan menjadi sangat positif.