Rismayanti, Rena
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Ekspektasi Perusahaan dalam Membentuk Budaya Kerja Berbasis Kesehatan Mental dan Pengaruhnya terhadap Kinerja dan Loyalitas Karyawan Nazwa, Eva Rofatun; Rismayanti, Rena; Aryani, Dini; Ramadhani, Kirana Salvita; Nasution, Zufadlin Yasir
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Digital Vol. 2 No. 2 (2024): Oktober - Desember
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak perusahaan yang mulai menyadari bahwa kesehatan mental karyawannya merupakan elemen kunci dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan berkelanjutan. Artikel ini mengkaji isu penting mengenai kesehatan mental karyawan di tempat kerja, yang semakin mendapat perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran dari ekspektasi perusahaan dalam membentuk budaya kerja yang berbasis pada kesehatan mental, serta mengeksplorasi pengaruh dari budaya tersebut terhadap kinerja dan loyalitas karyawan. Penelitian ini dilakukan dengan metode Systematic Literature Review (SLR) untuk menganalisis secara sistematis penelitian-penelitian sebelumnya yang membahas hubungan antara ekspektasi perusahaan, budaya kerja inklusif, dan dampaknya terhadap kinerja serta loyalitas karyawan. Studi literatur yang dianalisis adalah 10 tahun terakhir dari 2024 dengan total 19 artikel yang menunjukan temuan bahwa ekspektasi yang jelas dan selaras dengan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mampu menciptakan budaya kerja yang mendukung kesehatan mental karyawan yang pada kemudian berpengaruh positif terhadap kinerja dan loyalitas karyawan. Ekspektasi yang realistis dapat menciptakan suasana kerja yang lebih positif, meningkatkan keterlibatan karyawan, serta mengurangi risiko gangguan kesehatan mental. Artikel ini juga memuat saran bagi perusahaan untuk menerapkan kebijakan kerja fleksibel yang mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta memberikan pelatihan bagi manajer untuk mendeteksi dan mengelola stres karyawan dengan lebih efektif, sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang suportif dan produktif.
Analisis Soal Evaluasi Sumatif Matematika Kelas 8 Tipe HOTS di MTs Yanuri Annamira Untuk Mendukung Literasi Matematika Melalui Komunikasi Efektif Rismayanti, Rena; Fauziah, Reifa Aulia Nur; Mudjenan, Ikhsan Muhamad; Utami, Haliza Widiya; Fahira, Hana; Setiawan, Budi
Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Media Sosial (JKOMDIS) Vol. 4 No. 3 (2024): September - Desember
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jkomdis.v4i3.2418

Abstract

Abstract Strong mathematical literacy is an important provision for students in facing challenges in the modern era filled with ever-growing information and knowledge. The research we are reviewing aims to evaluate the extent to which summative evaluation questions for grade 8 mathematics at MTs Yanuri Annamira meet the Higher Order Thinking Skills (HOTS) standards in supporting the development of students' mathematical literacy through effective communication between teachers and students. This study uses a qualitative approach with a descriptive method to analyze the characteristics of the questions through document analysis and interviews with related mathematics teachers. The results of the study revealed that of the 35 questions analyzed, 48% were classified as HOTS questions that were able to stimulate students' critical and analytical thinking skills. However, the majority of the questions were still at the intermediate cognitive level (PISA levels 1 to 4), with a minimum of questions that encouraged reflective thinking and complex problem solving (levels 5 and 6). These findings indicate the importance of the role of effective communication between teachers and students in the learning process. Teachers need to convey HOTS questions in a clear, focused, and appropriate manner to students' needs, and establish open communication so that students feel comfortable expressing the difficulties or obstacles they face. Through good communication, teachers can adjust the quality and difficulty level of questions according to students' needs, so that the proportion of higher HOTS questions (C4 and above) can increase. This study recommends strengthening teacher-student interactions to create a learning environment that supports the development of mathematical literacy and high-level thinking skills to face global challenges. Keywords: Higher Order Thinking Skills (HOTS), Mathematical Literacy, PISA Levels, Summative Mathematics Evaluation, 21st Century Education Abstract Literasi matematika yang kuat menjadi bekal penting bagi peserta didik dalam menghadapi tantangan di era modern yang dipenuhi oleh informasi dan pengetahuan yang terus berkembang. Penelitian yang kita kaji ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana soal evaluasi sumatif matematika kelas 8 di MTs Yanuri Annamira memenuhi standar Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam mendukung pengembangan literasi matematika peserta didik melalui komunikasi efektif antara guru dan siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif untuk menganalisis karakteristik soal melalui analisis dokumen dan wawancara dengan guru matematika terkait. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dari 35 soal yang dianalisis, 48% tergolong soal HOTS yang mampu merangsang kemampuan berpikir kritis dan analitis siswa. Namun, mayoritas soal masih berada pada level kognitif menengah (PISA level 1 hingga 4), dengan minimnya soal yang mendorong pemikiran reflektif dan pemecahan masalah kompleks (level 5 dan 6). Temuan ini menunjukkan pentingnya peran komunikasi yang efektif antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Guru perlu menyampaikan soal HOTS dengan cara yang jelas, terarah, dan sesuai kebutuhan peserta didik, serta menjalin komunikasi terbuka agar siswa merasa nyaman mengemukakan kesulitan atau kendala yang dihadapi. Melalui komunikasi yang baik, guru dapat menyesuaikan kualitas dan tingkat kesulitan soal sesuai kebutuhan siswa, sehingga proporsi soal HOTS yang lebih tinggi (C4 ke atas) dapat meningkat. Penelitian ini merekomendasikan penguatan interaksi guru-siswa untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pengembangan literasi matematika dan kemampuan berpikir tingkat tinggi guna menghadapi tantangan global. Kata Kunci: Evaluasi Sumatif Matematika, Higher Order Thinking Skills (HOTS), Literasi Matematika, Pendidikan Abad 21, PISA Level