<![CDATA[Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan jaringan wireless lan telah mengalami pertumbuhan pesat peningkatan penggunaan ini menyebabakan pertumbuhan hotspot ditempat umum seperti tempat kerja dan lembaga pendidikan lainnya, hotspot memungkinkan masyarakat untuk mengakses internet tanpa perlu menggunakan kabel diarea hotspot dimana pun mereka berada. Keterbatasan jarak sinyal nirkabel disebabkan oleh banyaknya hambatan di sekitarnya, gangguan sinyal, serta kekuatan transmiternya yang terbatas. Hambatan seperti dinding tebal adalah salah satu contoh yang tidak memungkinkan terjadi, terutama ketika beberapa perangkat menggunakan frekuensi yang sama dalam saluran yang bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil pengukuran kualitas layanan jaringan menggunakan metode RMA dan RSSI pada indoor dan outdoor. Salah satu metode yang bisa digunakan pada penelitian analisis perbandingan pefroma WLAN yaitu RMA (Realibility, Mantainability and Availability) dan RSSI (Received Signal Strength Indicator). Pada proses ini pra pemrosesan data dilakukan dengan menginstal software PRTG dan Wifi Analyzer yang biasa digunakan untuk kebutuhan dan analisis. Model dilatih pada dataset dengan berbagai fitur dan hasilnya menunjukkan akurasi yang tinggi sebesar 99.54%, yaitu berupa proses menganalisis sekumpulan data untuk meringkas karateristik utamanya agar pengguna lebih memahami data set yang akan digunakan.RMA (Realibility, Mantainability and Availability) dan RSSI (Received Signal Strength Indicator) keduanya efektif dalam mengevaluasi kekuatan sinyal dan kualitas jaringan. RSSI memberikan gambaran yang lebih cepat dan sederhana tentang kekuatan sinyal pada suatu titik tertentu, sementara RMA menyediakan rata-rata kekuatan sinyal yang bisa lebih representatif untuk analisis jangka panjang. Kata Kunci: WLAN, RSSI, RMA, kualitas layanan, indoor, outdoor, jaringan nirkabel]]>
