Pembentukan portofolio saham yang efesien dapat dimaknai sebagai memaksimalkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya seraya meminimalkan resiko kerugian yang mungkin terjadi. Risiko dapat diatasi dengan diversifikasi. Portofolio saham dengan metode efesiensi mean varian berasumsi agar seorang analis saham berinvestasi pada saham yang memiliki risiko bukan yang bebas risiko (risk free asset) dalam portofolionya. Metode efisiensi mean varian pada portofolio investasi didefinisikan sebagai portofolio yang memiliki variansi yang minimum diantara keseluruhan kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk, pada tingkat mean expected return yang sama. Metode efiensi mean varian dapat diperluas dengan satu, dua dan banyak kendala/konstrain dalam penentuan bobot portofolio yang optimal. Pada artikel ini penulis menganalisis dan membandingkan performa portofolio satu dan dua kendala. Simulasi performa kinerja portofolio diberikan dengan data saham di Bursa Efek Indonesia yaitu saham dengan kode INTP, SMBR, SMGR dan SMCB. Dari hasil pembobotan saham dengan satu kendala diperoleh hasil INTP -0.118095805, SMBR 1.139563744, SMGR 0.122266351 dan SMCB -0.143734289 sedangkan untuk portofolio dengan dua kendala diperoleh hasil pembobotan INTP 3.4707887, SMBR 1.903454601, SMGR -3.877195164 dan SMCB -0.497085853. Terlihat SMBR selalu positif dan cukup besar pembobotannya yakni dengan satu kendala 1.139563744 dan dua kendala 1.903454601. Artinya saham ini kita memberikan bobot cash dalam investasinya tanpa pinjaman.