This study aims to examine the effect of perceived parenting style on self-disclosure among late adolescents. Parenting styles are categorized into four types: authoritative, authoritarian, permissive, and neglectful, each of which has a different impact on adolescent development . The study uses a quantitative method with simple linear regression to analyze the influence of perceived parenting style on the level of self-disclosure. Data were collected from 260 adolescents aged 18 to 21 years through an online questionnaire. The results show that parenting style has a significant influence on self-disclosure, with an R square value of 60.1%. Another finding is that gender and each type of parenting style have a significantly different impact on self-disclosure. The authoritative parenting style was indicated as the strongest factor in self-disclosure compared to other types. Meanwhile, self-disclosure was found to be more prevalent among females than males. This study highlights the importance of a supportive parenting style in fostering adolescent self-disclosure. The findings of this study are expected to serve as a reference for developing interventions to improve communication between parents and adolescents or as a basis for future studies that consider other aspects. ABSTRAKStudi ini diperuntukkan menguji pengaruh tipe pola asuh yang dirasakan terhadap pengungkapan diri di kalangan remaja akhir. Tipe pola asuh dikategorikan menjadi empat macam: otoritatif, otoriter, permisif dan lalai, masing-masing tipe pola asuh memiliki dampak yang berbeda pada perkembangan remaja. Studi ini menggunakan metode kuantitatif menggunakan regresi linier sederhana untuk menganalisis pengaruh antara tipe pola asuh yang dirasakan dan tingkat pengungkapan diri yang dimiliki. Data dikumpulkan dari 260 remaja berusia 18 hingga 21 tahun melalui kuesioner yang disebarkan secara daring. Hasil penelitian menunjukkan pola asuh orang tua memiliki pengaruh yang signifikan dengan pengungkapan diri, dengan nilai R squared sebesar 60,1%. Temuan lainnya yaitu jenis kelamin dan setiap tipe pola asuh memiliki pengaruh yang berbeda secara signifikan pada pengungkapan diri. Pola asuh otoritatif diindikasikan menjadi faktor terkuat dalam pengungkapan diri dibandingkan tipe pola asuh lainnya. Sementara itu, pengungkapan diri terlihat lebih banyak terjadi pada kelompok perempuan dibandingkan laki-laki. Studi ini menyoroti pentingnya pola asuh yang mendukung dalam menumbuhkan pengungkapan diri remaja. Temuan dalam studi ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk mengembangkan intervensi untuk meningkatkan komunikasi antara orang tua dengan remaja ataupun sebagai dasar studi lanjutan dengan mempertimbangkan aspek lain.