Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemilikan saham publik, debt to asset ratio, firm size, dan net profit margin terhadap pengungkapan corporate social responsibility (CSR) pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. CSR memiliki urgensi khusus, mengingat dampak dari aktivitas pertambangan terhadap sosial dan lingkungan sangat besar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif dan verifikatif, berdasarkan data laporan keuangan perusahaan selama periode 2019 hingga 2024. Melalui teknik purposive sampling, diperoleh enam perusahaan sebagai sampel penelitian. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa secara simultan, keempat variabel independen berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Namun secara parsial, hanya debt to asset ratio yang menunjukan pengaruh signifikan dengan koefisien -0,652, menandakan hubungan negatif antara tingkat utang dan pengungkapan CSR. Temuan ini menunjukan pentingnya struktur keuangan perusahaan dalam mendorong akuntabilitas sosial di sektor industri yang memiliki tingkat risiko tinggi. This study investigates the influence of public share ownership, debt to asset ratio, firm size, and net profit margin on corporate social responsibility (CSR) disclosure among mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange. A quantitative approach was applied, using descriptive and verification methods, with financial data collected from the 2019 to 2024 reporting periods. A purposive sampling method resulted in a final sample of six companies. The analysis reveals that, overall, the examined variables jointly affect CSR disclosure. However, only the debt to asset ratio was found to have a distinct individual influence, while the others showed no notable impact. These findings underscore the role of financial structure—particularly leverage—in shaping a company’s commitment to CSR disclosure, suggesting that internal financial health may carry more weight than ownership composition, size, or profitability when it comes to transparency in sustainability practices.