Malaria merupakan penyakit menular di wilayah beriklim tropis. API Kabupaten Kepulauan Mentawai yang merupakan wilayah endemis malaria pada tahun 2022 sebesar 1,46 per 1000 penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan kejadian Malaria di Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2018-2022. Penelitian ini menggunakan rancangan studi ekologi. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh kejadian malaria yang tercatat di Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai dan data unsur iklim di BMKG Meteorologi Minangkabau dan BMKG Klimatologi Sicincin, data mobilitas di Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Mentawai serta data kemiskinan di Dinas Sosial Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2018-2022. Metode analisis adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan kejadian malaria mengalami peningkatan setiap bulan Juni hingga Agustus. Hasil analisis kejadian malaria dengan unsur iklim dan faktor lingkungan sosial yaitu temperatur (p=0,009; r=-0,332), curah hujan (p=0,001; r=0,513), kecepatan angin (p=0,283; r=0,141), kelembaban (p=0,566; r=0,076), mobilitas (p=0,127; r=0,199), kemiskinan (p=0,899; r=0,018) dan kepadatan penduduk (p=0,028; r=0,311). Kesimpulan dari penelitian ini adanya hubungan bermakna antara temperatur, curah hujan dan kepadatan penduduk terhadap kejadian penyakit Malaria. Disarankan untuk meningkatkan tindakan preventif yaitu membersihkan lingkungan dan memberantas breeding places serta edukasi kesehatan kepada masyarakat pada bulan Juni hingga Agustus.